Bandar Bola Terbaik - Kenikmatan Swinger Dengan Istri Teman Di Villa - Evan adalah sahabat lamaku sejak aku SMA. Kini setelah kami sudah
mempunyai anak remaja dia masih tetap sahabatku, bahkan istrinya yang
bernama Vina dan istriku sangat akrab, dan kami rutin selalu ketemu
kalau tidak dirumahnya, ya dirumahku.
Bandar Bola Terpercaya - ahkan jika aku dan Evan pergi mancing ketengah laut dengan sewa
perahu, tak jarang istriku menginap dirumah menemani istrinya atau
sebaliknya (karena anak kami sudah remaja dan mereka kuliah dikota
lain).
Begitu akrabnya kami sehingga tak jarang kami melakukan
yang menurut pandangan orang ketiga adalah hal yang aneh, misalnya
ditengah gurauan, kadang kadang Evan memeluk istriku dan menciumi
pipinya berkali kali, didepanku maupun didepan istrinya. Demikian pula
sebaliknya ketika kami bercengkarama berempat kadang kadang Vina( istri
evan) dengan manja tiduran berbantal pahaku. Tentunya sikap kami ini
tidak didepan anak anak yang sudah beranjak remaja.
Bahkan pernah
didapur rumahku aku memergoki Evan mencolek pantat istriku, dan kulihat
istriku pura pura marah, aku tahu itu dari raut wajahnya, tentu saja
sebagai lelaki normal kadang aku dilanda cemburu. Tetapi kami selalu
lebih memegang persahabatan, apalagi akupun sering melakukan hal yang
sama terhadap istrinya vina.
Tentu saja keadaan ini tidak terjadi
begitu saja, kami menjalin hubungan kekeluargaan sejak kami menikah.
Namun sejauh itu kami tidak pernah melakukan hal hal yang terlalu jauh.
Sampai suatu hari terjadilah apa yang belum pernah terbayangkan
sebelumnya, setidak tidaknya olehku. Tapi aku yakin ini adalah rencana
Evan dan istrinya yang sudah dipersiapkan (ini kusadari setelah cukup
lama peristiwa itu terjadi)
Seperti yang sering kami lakukan, pada
hari jumat yang kebetulan hari libur kami berempat ber week end di
Villaku didaerah Ciloto. Walaupun tidak terlalu mewah namun villaku ini
cukup luas dan cukup nyaman untuk beristirahat di akhir pekan. Kami
selalu rutin mengunjunginya paling tidak sebulan sekali, biasanya hanya
aku dan istriku, kadang kadang anak anak ikut, atau famili lain.
Kali
ini aku mengajak Evan dan istrinya, tidak ada yang istimewa kami hanya
ingin menikmati liburan dan seperti biasanya selesai makan siang
dijalan, istriku mampir untuk beli pepes ikan Mas kesukaanku. Sampai di
villa sekitar jam jam 2 siang, aku tidur pulas, sampai akhirnya
dibangunkan istriku untuk makan malam. Kami makan malam berempat dengan
nasi hangat dan pepes ikan.
Selesai makan malam kami menonton TV
sambil ngobrol kesana kemari diruang keluarga. Setelah bosan ngobrol,
Evan mengambil inisiatif mengambil kasur dikamarnya dan dihamparkan
didepan TV dia dan istrinya menonton TV sambil tiduran, dan akupun
berbuat hal yang sama. Vina masuk kamarnya dan mengganti dasternya
dengan baju tidur yang amat tipis tanpa BH dan CD, ini terlihat jelas
dari bayangan tubuhnya dibalik gaun tidurnya.
Kulihat dia sangat
atraktif mempertontonkan tubuhnya didepanku dan didepan istriku. Evan
acuh saja melihat tingkah istrinya. Kamipun menonton TV sambil tiduran,
istriku dan Vina tidur berdampingan ditengah sedangkan aku berada
disamping istriku dipinggir.
Acara TV terasa membosankan mungkin
karena aku tidak bisa konsentrasi, aku lebih terpesona menikmati tubuh
yang menggairahkan yang tergolek disamping istriku dan itu membuat adik
kecilku dibalik sarung setengah ereksi.
“Pah.., puterin film yang hot.. dong.., aku kedinginan nih..” Vina menyuruh suaminya memutar film porno.
Aku
tahu mereka sering muter film porno karena kami sering tukar menukar
film, tapi selama ini kami belum pernah nonton bersama sama.
Sebelum beranjak mengambil film, Evan basa basi minta ijin istriku
“Rin..muter film blue ya..”
“Terserah aja ” jawab istriku.
Filmnya cukup bagus dengan latar
belakang jaman kekaisaran romawi, adegan sexnya tidak vulgar, dan ini
membuat gairahku cepat bangkit. Sarungku sudah terdongkrak keatas
sementara kulihat Vina sering mencuri pandang kearah sarungku yang
memang sengaja tidak kusembunyikan. Sementara itu istriku sudah
memindahkan kepalanya diatas lenganku dan jari tangannya meremas remas
jari tanganku. Aku sudah hapal sekali, istriku pasti sudah terangsang.
Evan
menonton film itu dengan memeluk istrinya secara ketat dan tangannya
mengusap usap payudara Vina dari luar baju tidurnya, sesekali diciumnya
bibir istrinya dalam dalam. Sementara itu kaki kanan Vina ditekuk dan
pahanya menindih paha istriku, sehingga tak terhindarkan baju tidurnya
yang memang pendek makin tersingkap sehingga akupun makin leluasa
melahap pahanya yang putih mulus, dan sebagian rambut dipangkal pahanya
dengan sudut mataku.
“Mbak Rin,.. Aku jadi pengen nih..” Vina bicara kepada istriku.
“Ya nggak apa apa, wong Mas nya nyanding koq.” Istriku menyahut sambil senyum penuh arti.
Aku
makin terangsang, kumiringkan tubuhku menghadap istriku sehingga aku
bisa melihat paha mulus Vina, dan kuselusupkan tanganku dibalik blouse
istriku yang tidak ber BH untuk meremas remas buah dadanya, sementara
tangannya sudah masuk kesarungku untuk mengelus elus penisku yang sudah
berdiri keras.
Ia menutup tanganku dengan bantal sehingga gerilya
yang kulakukan tidak terlihat oleh Evan dan Vina. Walaupun itu
sebenarnya hal itu tidak perlu dilakukan, karena mereka sudah tidak
memperhatikan kami lagi, keduanya sudah mulai tenggelam dalam
percintaan.
Ketika Vina melepaskan seluruh pakaiannya dan
mencopoti pakaian suaminya, Evan menggeser posisinya merapat ke istriku,
sedangkan Vina menindihkan tubuhnya yang bugil dari sebelah kanan,
sehingga Evan berdampingan dengan istriku.
Mereka berciuman sambil
saling mengelus penuh nafsu, kulihat istriku sering melirik mereka
dengan gairah, ikut terhanyut dengan adegan panas persis satu jengkal
disampingnya. Tiba tiba Vina menghentikan pergulatan dengan suaminya dan
tangannya meraih blouse depan istriku dan melepas kancingnya.
“Biar adil dong Mbak..” sambil tangannya terus melolosi seluruh pakaian istriku.
Walaupun
wajah istriku protes, tapi usaha mencegah tangan Vina yang nakal, tidak
serius sehingga dengan mudah Vina melucuti pakaian istriku. Sekelebat
kulihat mata Evan melahap seluruh tubuh indah istriku, bahkan ia segera
mengeser posisinya merapat ketubuh istriku, sehingga lengannya menempel
pada pinggir payudara istriku.
Aku tak sempat berfikir macam
macam, nafsuku mendominasi pikiranku, kucopot seluruh pakaianku sehingga
kami berempat sudah bugil, kuciumi istriku, sambil jariku mengelus
vaginanya yang sudah basah. Istriku mendesis desis keenakan tangan
kanannya mendekap punggungku erat erat, sedangkan tangan kirinya
tertindih tangan Evan.
Kurasakan elusan lembut sebuah tangan halus
menelusuri bokongku, bahkan kemudian mengarah keselangkangan dan
mengelus buah zakarku. Aku sudah menduga pemilik tangan itu, dan hatiku
berdesir ketika kulihat tangan Vina lah yang sedang mengelus batang
penisku, sambil mulutnya menciumi dada suaminya.
Aku yakin Evan
melihat tangan istrinya yang sedang beroperasi di batangku yang keras
seperti kayu, tapi dia tampak acuh saja, bahkan kini lengan kanannya
telah mendidih susu istriku. Istriku tidak menyadari atau pura pura
tidak tahu bahwa tangan Evan sudah menindih payudaranya, dan wajahnya
dipalingkan kearah yang berlawanan.
Vina sambil berubah posisi
dengan setengah duduk dipaha suaminya dengan selangkangan yang terbuka
lebar memperlihatkan vagina merah basah yang sangat indah, sementara
tangan kanannya menggosokan gosokkan kemaluan suaminya ke klitorisnya,
sementara buah dada nya menggantung diremas remas suaminya.
Posisinya
tersebut membuat tubuh Evan merenggang dari tubuh istriku sehingga
tangan kiri istriku yang tertindih menjadi bebas. Dari pandangan matanya
yang sayu dan pahanya sudah direntangkan, aku tahu bahwa istriku sudah
memberi lampu hijau.
Dituntunnya penisku kearah lubang vaginanya,
dan dalam tempo singkat aku sudah melayang menikmati jepitan lobang
kemaluan istriku. Sementara aku mengocoknya perlahan lahan, istriku
mendesis desis keenakan, kini wajah istriku menghadap kearah Evan bahkan
hanya berjarak sejengkal dengan wajah Evan namun matanya terpejam.
Vina
sudah terlengkup ditubuh suaminya, sementara pinggulnya naik turun,
mengocok batang suaminya yang sudah melesak ditelan liang kenikmatannya.
Sekali kali tangannya meremas bokongku dan istriku melihat aktifitas
tangan Vina ini, tapi rupanya diapun tak ambil peduli. bahkan beberapa
kali Evan mencium mulut istriku yang tengah mendesis, istriku diam saja,
walaupun tidak meresponnya.
Entah kenapa aku tidak cemburu
melihat istriku diciumi oleh Evan saat sedang kusetubuhi, bahkan aku
makin terangsang. Karena kulihat ciuman itu membuat istriku makin
bergolak gairahnya. Ini kurasakan dari gerakan dan nafasnya mendengus
tidak seperti adat biasanya.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama
gerakan istriku tak terkendali, bahkan ia membalas menyedot ciuman Evan,
dan pada saat itulah istriku menghentak hentakkan pinggulnya keatas,
mulutnya menghisap mulut Evan dalam dalam sambil merintih. Dia telah
ejakulasi. Ini diluar kebiasaan, istriku biasanya cukup tahan lama
ejakulasi-nya, tapi kali ini dia cepat selesai, padahal aku belum
merasakan ejakulasi.
Kuhentikan kocokanku, kucabut penisku, aku
masih tanggung tetapi aku memang tidak ingin selesai sekarang, aku masih
berharap istriku bangkit lagi setelah istirahat. Kutatap wajah istriku
yang penuh kepuasan. Disampingnya kulihat Evan menggengam tangan
istriku.
Melihat aku tegeletak disamping istriku, dengan kemaluan
yang masih tegar, Vina segera tahu bahwa aku belum ejakulasi. Tiba tiba
Vina menghentikan goyangan pinggul, dicopotnya penis suaminya dari
vaginanya. Dengan melangkahi tubuh istriku, Vina segera menghampiriku,
kemudian dengan dasternya yang diambil dari sisi kasur dibersihkannya
penisku yang penuh lendir istriku.
Dia menindihku dan menciumku.
Aku sempat kaget, aku tak menduga kejadian itu, kulirik Evan tetapi dia
hanya melihat tingkah istrinya tanpa reaksi. Istriku juga hanya
melirikku sebentar kemudian memejamkan mata kembali, menikmati sisa
ejakulasi yang ia dapat dariku.
Kubalas ciuman Vina dengan nafsu,
tangan kiriku mengelus bokongnya sedangkan tangan kanan meremas buah
dadanya. Vina menjulurkan lidahnya menyambut lidahku, sementara
vaginanya yang basah digesek gesekan ke diatas kemaluanku.
Tampak
Vina sudah sangat terangsang, sehingga ciuman kami hanya berlangsung
sebentar, segera dia menghentikan ciumannya, ditariknya badannya
sehingga sekarang posisinya duduk diatas pahaku, sementara belahan
kemaluannya menidih pada batang penisku yang rebah diatas perut.
Kulihat
belahan kemaluannya yang merah penuh lendir, aku sudah tidak sabar
lagi, kuangkat pinggangnya dengan kedua tanganku, Vina cepat tanggap,
sambil mengangkat pantatnya, diambilnya penisku dan diarahkan kelobang
vaginanya. Dalam hitungan detik, kemaluanku sudah menyelusup kedalam
vagina Vina. Vina melenguh pelan, badannya ambruk kedadaku dan wajahnya
menempel disamping kepalaku sambil mendesis desis.
Kuangkat
pinggulku berusaha mengocok kemaluan Vina, dan diapun mengikuti
gerakanku tetapi pinggulnya digoyang memutar sedangkan otot vaginanya
menjepit kemaluanku, jepitan dan putaran pinggulnya tidak akalh dengan
istriku, kenikmatan menjalar keseluruh penisku.
Sepuluh menit
telah berlalu dan kurasakan Vina mulai mempercepat goyangannya, mulutnya
menciumku dan lidahnya menerobos masuk ke mulutku. Nafasnya tersengal,
aku segera mengerti bahwa sedang mulai masuk kemasa ejakulasi. Tanpa
menunggu waktu lagi kupercepat kocokanku, karena kemaluankupun sudah
berdenyut denyut enak, dan segera akan keluar.
Ketika kurengkuh
bokongnya, Vina merengkuh pundakku makin kencang, dari mulutnya keluar
erangan kenikmatan yang panjang dan kemaluannya ditekan keras ke
kemaluanku, dia sedang ejakulasi. Dan segera kulepas pula air maniku
menyemprot didalam vaginanya. Kenikmatan yang luar biasa.
Walaupun
permainanku sudah berakhir tetapi Vina tidak mau mencopot kemaluanku
dari vaginanya, dia hanya mengeser tubuhnya dari dadaku untuk meringakan
tindihan tubuhnya diatas tubuhku. Kesadaranku mulai pulih, kulihat
istriku sedang bergumul dengan Evan.
Dengan tubuh yang bugil dia
menindih tubuh istriku, mereka berciuman dengan pelan dan dalam, tangan
meremas remas buah dada istriku yang tergolong besar dan montok,
sementara tangan istriku mengelus bokong Evan, dan kudengar desahan
halus dari mulutnya itu pertanda istriku sudah mulai terangsang lagi.
Melihat
istriku terangsang, tiba tiba akupun terangsang kembali. Aku sangat
senang istriku menikmati sexnya, Kuhadapkan tubuhku kearah istriku, dan
Vina segera merangkul pinggangku dengan kakinya dari belakang, sambil
menikmati sisa ejakulasi yang kuberikan padanya.
Evan sedikit
mengeser tubuhnya dan tangan yang tadinya meremas tetek istriku turus
kebawah, kearah kemaluan istriku, dan istriku mengangkat pinggulnya
ketika jari tengan Evan memutar mutar clitorisnya. Desahan dari mulutnya
makin keras.. Evan mengangkat tubuhnya dan dibukanya lebar lebar paha
istriku.
Istriku menoleh kearahku, matanya sayu memandangku seolah
minta ijin padaku. Kupandangi dia, dia sangat cantik tak kuasa aku
menghalanginya. Kukecup bibirnya kuusap rambutnya tanda bahwa aku
menyetujuinya. Dan ketika penis priyono melesak kedalam vaginanya,
istriku memejamkan mata keenakan, dan tangannya mengelus elus penisku
seirama dengan kocokan yang diberikan Evan.
Kuciumi bibirnya,
pipinya lehernya, atau mana saja yang kudapat karena istriku dalam
kenikmatan, selalu kepalanya tidak bisa diam, menoleh kekiri kekanan
sambil menjilat jilat bibirnya sendiri. Sementara tangan kanannya
mengocok penisku tangan kirinya merangkul pundak Evan. Tangankupun tak
henti hentinya meremas remas buah dadanya.
Kudengar pula desisan
Evan menambah suasana jadi makin mengairahkan. Tiba tiba istriku
berhenti menggelengkan kepalanya, dahinya berkerut dan giginya menggigit
bibr bawahnya, dia menoleh kearahku, istriku akan selesai dan sebentar
lagi pasti akan melenguh panjang.
“Pah.. aku sudah nggak tahan.. Pahaahh.. eghh.. eegghh”
Pada
saat itu dia mendongakkan wajahnya keatas, matanya menatap mata Evan
dengan sayu. Pada saat yang sama, aku tak tahan menahan ejakulasi,
digenggaman tangannya. Kulihat Evan menekan kemaluannya dalam dalam
kevagina istriku untuk berejakulasi.. Ketika dia mencabut kemaluanya,
kulihat sisa air mani ejakulasi yang meleleh keluar dari bibir vagina
istriku, yang berwarna kemerahan.
Malam ini adalah malam pertama
dimana istriku merasakan penis orang lain selain punyaku apalagi dia
merasakannya sekaligus dalam selang beberapa menit, sebuah pengalaman
yang sangat memuaskan kami berempat.
Sejak itu kami sering
melakukannya, sedikitnya sebulan sekali, dan kami berkomitmen ini hanya
dilakukan berempat, Bahkan kini muncul ide baru dari Vina untuk menambah
menjadi tiga pasangan.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.nusacash.co