Bandar Bola Online - Kisah ML dengan Dosenku yang Cantik - Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Awalnya bermula pada
pertengahan masa-masa kuliah saya di sebuah Perguruan Tinggi ternama di
Jakarta. Bukan apa, selama ini entah kenapa selalu timbul rasa penasaran
dalam diri saya untuk ingin mengungkapkan semua yang pernah terjadi
pada diri saya. Secara kebetulan saya bertemu dengan seorang teman
sekerja dan menyarankan untuk menceritakan kembali pengalaman saya ini.
Terus terang saya baru tahu ada site semacam ini di Internet.
Bandar Bola Terbaik - Saya mengenal sex bisa dikatakan belum terlalu lama juga. Baru mulai
semester 3 semasa duduk dibangku kuliah dulu (saat itu usia saya baru 20
tahun).Pertama kali keperjakaan saya terenggut oleh Mbak Winda (salah
seorang karyawati XX di kampus yang sempat menjadi kekasih saya selama
kurang lebih 2 tahun). Semenjak itu sex bagi saya seolah sudah menjadi
salah satu kebutuhan utama sehari-hari. Saya seolah terjebak dengan
keindahan fantasi kenikmatan surgawi yang Mbak Winda berikan dan ajarkan
kepada saya.
Hubungan saya dengan Mbak Winda bisa dibilang
lumayan lama juga, dan malahan sampai beberapa kali membuahkan
kehamilan. Meski begitu Mbak Winda selalu saja menggugurkannya. Hal ini
terjadi berulang sampai lima kali. Gila memang, tetapi entah kenapa Mbak
Winda justru sangat menikmati hasil perbuatan saya selama hampir kurang
lebih 2 tahun hubungan asmara kami itu berlangsung. Saya tidak tahu
apakah itu termasuk suatu penyimpangan perilaku atau bukan. Yang jelas
setiap kali terjadi kehamilan dengan bangga ia memberitahukannya kepada
saya dan mengatakan bahwa saya adalah pria paling hebat yang pernah
dikenalnya.
Bagi saya sendiripun Mbak Winda adalah segala-galanya.
Meski secara fisik ia lebih tua hampir 5 tahun dibanding usiaku, namun
itu tidak menjadi beban dan halangan bagi saya untuk mengasihi dan
menyayanginya sebagai layaknya seorang kekasih. Kuakui saya bukanlah
pria pertama dalam kehidupan cintanya, tetapi itu bukan masalah karena
saya sangat mencintainya. Memang meski secara resmi kami belum menikah
namun untuk masalah sex kami sudah melakukannya sebulan semenjak pertama
kali saling berkenalan. Bercinta dengannya seakan tak pernah bosan.
Sex
menurutnya adalah suatu keindahan yang setiap saat harus bisa
dinikmati. Ibarat nasi, 2 atau 3 hari saja rutinitas intim itu tertunda
pasti keesokan harinya Mbak Winda langsung uring-uringan tanpa alasan
yang jelas. Kalau sudah demikian hanya ada satu obat paling manjur untuk
mengatasinya. Meredamnya dengan buaian-buaian kenikmatan surgawi.
Menurutnya saya adalah pria yang paling berharga dan paling
menggairahkan dalam hidupnya. Saat itu sudah begitu besar keyakinan dan
perasaan cinta saya terhadapnya dan kukira begitu pula sebaliknya. Dan
tak pernah terlintas sekalipun di benak saya hubungan indah ini akan
berakhir begitu saja.
Sampai suatu ketika, kebetulan saya ada
suatu keperluan mendadak yang sangat penting dan harus ke Bandung selama
hampir 2 minggu. Mbak Winda melepas kepergianku dengan berat hati. Ia
tak akan sanggup bila terlalu lama berpisah denganku. Saya sendiri
sangat memaklumi perasaannya. Bagaimanapun selama ini tiada hari tanpa
kami lewati bersama-sama. Saya ingin mengajaknya turut serta namun itu
berarti ia harus bolos kerja. Aku tak menginginkan itu jika ia sampai
kena teguran lagipula saat itu saya tak meragukan kesetiaannya.
Namun
kenyataannya tanpa pernah kuduga sama sekali Mbak Winda melakukan
kesalahan besar dan membuat geger karena tertangkap basah sedang
melakukan hubungan intim dengan salah seorang dosen senior. Hanya sehari
sebelum kedatanganku pulang. Fatalnya mereka melakukannya justru
disalah satu ruang kantor ketika pegawai yang lain sedang mengikuti
rapat rutin mingguan. Memalukannya lagi kejadian tersebut sempat menjadi
tontonan gratis beberapa orang mahasiswa yang kebetulan mengetahui
kejadian mesum tersebut.
Terus terang saya sangat kecewa, malu dan
sakit hati dengan perbuatannya tersebut. Saya benar-benar tidak
menyangka Mbak Winda tega menghianati saya dan berselingkuh dengan orang
lain. Saya merasa benar-benar telah tertipu dengan perasaan saya
sendiri. Padahal saya sangat menyayangi Mbak Winda sebagaimana layaknya
seorang kekasih bahkan calon istri. Saya tidak pernah menghianati cinta
saya kepadanya, karenanya ini benar-benar sangat menusuk perasaan.
Akhirnya karena terlanjur malu mereka berdua menikah hanya kurang dari 1
minggu semenjak kejadian memalukan tersebut. Mbak Winda setengah mati
berusaha meminta maaf kepadaku atas segala perbuatannya. Dia mengaku
khilaf dan meminta pengertianku.
Meski dengan berat hati apapun
alasannya saya berusaha memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Saya
berusaha untuk tak menemuinya lagi. Hal ini terasa terlalu sangat
menyakitkan. Namun anehnya, hanya 2 hari menjelang pernikahannya entah
kenapa aku merasa begitu cemburu dan ingin sekali berjumpa dengannya.
Seolah tahu akan perasaan dan keinginanku, Mbak Winda ternyata memang
telah menunggu kedatanganku. Tidak perlu saya ceritakan detilnya, yang
jelas saat itu kembali terulang kemesraan yang biasa kami lakukan
sebelum kejadian tak mengenakkan tersebut. Bahkan saking rindunya saya
sampai menyebadaninya berulang-ulang kali tanpa henti selama beberapa
jam. Apalagi bila melihat kemolekan dan kemulusan kulit tubuhnya yang
tergeletak pasrah telanjang bulat diatas ranjang begitu mempesona
penglihatanku. Membuat gairah birahiku terus bergelora seakan tak pernah
padam.
Kenikmatan demi kenikmatan kami raih dan entah sudah
berapa kali kami berdua saling menyemburkan cairan kenikmatan. Rintihan
dan erangan kepuasan berulang kali terdengar lembut dari mulut mungilnya
yang indah. Kedua bibir merahnya selalu digigitnya gemas setiap kali
kuberhasil memberinya seteguk demi seteguk anggur kenikmatan. Seakan
pengantin baru hampir sepanjang siang sampai sore kami berdua menikmati
indahnya surga dunia meskipun hanya sesaat itu saja. Kusadari sepenuhnya
bahwa kemungkinan ini adalah terakhir kalinya kami dapat tidur bersama.
Satu yang tak bisa kulupakan hingga detik ini dan sampai kapanpun juga,
hasil perbuatan kami tersebut ternyata kembali membuahkan kehamilan.
Hanya saja kali ini Mbak Winda sama sekali tidak menggugurkannya sebagai
bukti rasa kasihnya kepadaku.
Beruntung suaminya tidak pernah
curiga dengan kehadiran anak laki-laki pertama mereka yang mukanya
sangat mirip sekali denganku. Saat ini usianya hampir menginjak 4,5
tahun. Hampir 3 minggu kemudian setelah pernikahan mereka kami mulai
jarang bertemu apalagi bertatap muka. Di kampus pun Mbak Windaseakan
berusaha menghindar bila melihat kedatanganku. Aku berusaha mengerti
atas semua sikapnya karena bagaimanapun juga ia sekarang telah menjadi
milik orang lain. Aib yang ia alami dulu seolah menjadi trauma yang
memalukan baginya. Hari-hari yang biasanya selalu indah ceria seakan
berubah dan berbalik 180 derajat. Saya sering melamun dan dilanda rasa
cemburu yang berlebihan. Ingin marah tetapi entah kepada siapa.
Pada
dasarnya saya bukanlah orang pendendam, sehingga sedikitpun tidak ada
keinginanku untuk membalas semua perbuatannya. Hanya saja rutinitas sex
yang biasanya saya lakukan hampir setiap hari bersama Mbak Winda seakan
terhenti total. Hal ini ternyata sangat mengganggu pikiran dan baru saya
sadari setelah sekitar 3 minggu kebiasaan rutin tersebut terhenti.
Bagaimanapun saya adalah laki-laki normal yang sebelumnya sudah terbiasa
melakukan rutinitas sexual. Saya kira pembaca pasti mengerti apa yang
saya maksudkan.
Itulah kenyataannya, pada mulanya saya sering
merasa pusing tanpa sebab, sering sampai tidak bisa tidur dan yang
paling menyiksa bila alat kelelakian saya hampir setiap saat sering
tegang sendiri. Kalo sudah begitu bisa sehari semalam saya tidak bisa
tidur sama sekali. Saya sendiri bukanlah pria yang senang bermasturbasi
atau onani. Sejak dulu bisa dikatakan hanya sekali atau dua kali saja
saya melakukannya sebelum mengenal Mbak Winda. Setelah itu paling sering
justru Mbak Winda sendiri yang melakukannya bila ia sudah tak sanggup
lagi melayaniku atau kalau kebetulan dia sedang kepingin melakukan oral
sex.
Aku hanya tersenyum geli dan mengiyakan permintaannya yang
sedikit diluar kebiasaan. Karena terus terang saya lebih senang
mengeluarkan air mani saya didalam liang vaginanya. Mungkin karena saat
itu saya merasa hanya Mbak Winda saja satu-satunya wanita didalam hidup
ini yang paling kucintai, saya mengira hanya Mbak Winda sajalah yang
memiliki (maaf) liang vagina paling nikmat di dunia. Lucu memang. Dan
setiap kali bahkan sampai kapanpun saya akan selalu teringat atas segala
keindahan dan pesona sexual yang dimilikinya.
Bercinta dan
bersetubuh dengannya membuatku benar-benar merasa sangat berharga
dilahirkan sebagai seorang laki-laki. Saya merasa bangga dan bahagia
bisa melihatnya merintih merasakan kenikmatan yang kuberikan dan
membuatnya orgasme hingga berkali-kali. Mbak Winda sangat menyukai
perlakuanku setiap kali aku memuasinya. Mungkin saja dia termasuk
golongan wanita yang hiperaktif, karena apapun bentuk kenikmatan yang
sedang dirasakannya ketika orgasme selalu diekspresikan seketika itu
juga. Menjerit, memekik, menggeliat bahkan kadang sampai
menendang-nendang. Bila sedang mencapai puncak Mbak Winda seakan seperti
terkencing-kencing dan begitu hebat tubuhnya menggeliat sambil
menyemprotkan cairan kemaluannya.
Terkadang saya nggak pernah
habis pikir bila Mbak Winda sedang berada di puncak gejolak birahinya.
Bila sedang orgasme cairan yang disemburkannya relatif sangat banyak
untuk ukuran wanita seperti dia. Mungkin jauh lebih banyak dibanding
semburan air mani pria manapun juga. Dan uniknya Mbak Winda sanggup
melakukannya berkali-kali. Bila sedang terangsang paling tidak saya
harus mengulang menyetubuhinya maksimal sebanyak 7-8 kali dalam setiap
permainan. Mbak Winda selalu memuntahkan cairan orgasmenya sampai
menyembur keluar dari liang vaginanya. Persis seperti air mancur kecil.
Waktu itu saya tidak tahu apa setiap wanita memang begitu adanya bila
sedang orgasme. Bila sudah demikian dengan sabar terpaksa saya harus
mencabut keluar batang penis saya dari jepitan liang vaginanya agar
cairan kewanitaannya bisa tumpah keluar. Kalau tidak, rasanya seperti
sedang berada di dalam kolam renang air panas.
Dengan manja Mbak
Winda mencium bibir saya mesra lalu segera beranjak ke kamar mandi untuk
membersihkan kemaluan dan selangkangannya yang basah. “Mmm ..cupp ..
kau hebat sekali Andy .. mm ..sebentar sayang .. aku ke kamar mandi dulu
yaa .. cupp ..”, bisiknya penuh kemesraan setelah orgasme pertamanya
selesai. Ia tertawa kecil melihat alat kelelakianku yang basah berlendir
terkena semburannya. Sementara diatas sprei juga tampak mulai basah
tersiram cairan orgasmenya yang luar biasa banyaknya. “Oooh .. kau luar
biasa sekali Winda .. benar-benar membuatku terangsang ..”, ujarku
takjub. “O yaa .. mm ..sabar sayang .. tunggu saja giliranmu ..mm ..cupp
.. aku juga menginginkan semburanmu Andy ..hh .. aku ingin benih kita
benar-benar menyatu sayang ..mm ..”, bisiknya genit. Dua menit kemudian
ia kembali lagi keatas ranjang dan menyuruhku langsung menyetubuhinya
seperti semula. Demikian berulang-ulang saya selalu melakukannya sampai
sebanyak 4-5 kali dan begitu pula ia selalu membersihkan diri ke kamar
mandi setiap kali selesai orgasme. Selebihnya biasanya Mbak Winda hanya
bisa terbaring lemas kelelahan diatas kasur.
Cerita Seks – Ia
memang sangat sensitif dan mudah sekali orgasme. Setiap kali alat
vitalku menekan kedalam dan merangsang dinding vaginanya, paling tidak
selama kurang lebih 2-3 menit Mbak Winda sudah mencapai klimak dan
cairan orgasmenya langsung menyemprot keluar mengguyur batang
kelelakianku. Karena itu, setiap kali menyetubuhinya harus saya lakukan
secara perlahan-lahan. Jangan sampai penis saya menggesek liang
vaginanya terlalu cepat.
Waktu sudah menjelang sore ketika ia
kembali mencapai klimak, .. kucabut keluar alat kejantananku yang liat
dan panjang dari dalam jepitan liang vaginanya. Mbak Winda sontak
menggeliat dan mengejan sambil mengangkat pinggulnya keatas. Aku segera
bergeser sedikit ke sisi kanan tubuhnya. Dan .. Pyuurr .. untuk kelima
kalinya cairan orgasmenya menyemprot keluar dari sela-sela celah
vaginanya membasahi selangkangannya sendiri dan sebagian sprei tempat
tidur. “Fuuhh .. kau keluar lagi Winda .. nikmat ya sayang ..”. “Aaahh
..Andy ..nngghh ..uuwwhh ..oohh ..”, pekiknya keras setengah tertahan
sebelum akhirnya pinggulnya terhempas kembali keatas ranjang.. Sejenak
kuusap seluruh batang kejantananku yang basah kuyub dengan selimut, lalu
dengan bernafsu kuarahkan kembali kepala penisku yang semakin mengkilat
ke liang vagina Mbak Winda yang mulai menutup rapat lagi.
“Aaww
..uuhh .. Andy ..”, rintihnya nikmat sambil memelukku lagi. Aku kembali
mengayuh naik turun menggoyang tubuhnya. Memberikannya kenikmatan. Mbak
Winda hanya menatapku pasrah melihatku kembali menyetubuhinya seakan
ingin membuat dirinya orgasme berulang-ulang kali tanpa henti. ” Su
..sudah Andy .. a ..aku lemas sekali .. aku bisa keluar lagi ..oohh ..
ja ..jangan .. jangan sekarang Andy .. ooww .. ooww ..uuhh .. yaahh ..
“, rintihnya lemas menahan nikmat ketika hanya dalam 2 menit cairan
orgasmenya yang panas kembali menyembur dan seolah mendorong kepala
penisku keluar.
Untuk kesekian kali kembali kucabut batang
kelelakianku dari jepitan rapat liang vaginanya. Dan .. pyuur .. cairan
orgasme Mbak Winda langsung tumpah keluar membasahi bibir kemaluan dan
selangkangannya lagi. Sebagian besar langsung meresap kedalam sprei
tempat tidurnya yang semakin basah lembab berair. “Wooww .. kau luar
biasa sekali Winda .. mm .. kau cepat sekali keluar sayang ..”, ujarku
takjub. “Nngg ..hh ..su ..sudah Andy .. aku lemas sekali .. oohh .. ayo
dong Andy sekarang giliranmu .. beri aku semburanmu sayang ..”,
rintihnya lemas. “Mmm .. sebentar lagi sayang .. kau menggairahkan
sekali Winda .. hh ..aku ingin melihatmu orgasme sekali lagi ..”, ujarku
gemas sambil kubenamkan kembali batang penisku yang besar dan panjang
ke dalam liang vaginanya. “Nngghh .. ja ..jangan Andy ..a..aaku lemas
sekali ..aaww ..”, rintihnya kecil ketika batang kelelakianku kembali
menembus dan membelah liang vaginanya sampai menekan peranakannya. ”
Ooohh Winda .. ahh .. nikmat sekali sayang ..”, erangku keenakan
merasakan gesekan lembut dinding vaginanya yang basah dan rapat. ” A..
ahh ..Andy .. a..aku bisa pingsan sayang .. nngghh .. ja ..jangan
teruskan Andy ..aaww .. oohh .. duh gusti .. uuhh .. ooww .. ooww yaahh
..”, pekiknya nikmat ketika begitu singkat ia kembali orgasme entah
untuk kesekian kalinya. “Wooww .. Winda .. kau luar biasa sekali sayang
.. mm .. oohh .. vaginamu mudah sekali terangsang sayang..”, ujarku
gemas melihatnya kembali mereguk anggur kenikmatan.
Kurasakan
cairan kewanitaannya yang menyembur hebat berusaha mendorong batang
kelelakianku keluar. ” Aahh .. A..andy .. su ..sudah ..sudah sayang ..
aku sudah lemas sekali ..”, rintihnya semakin lemah. Kupandangi wajah
cantiknya yang berkeringat. Terlihat rona-rona kenikmatan yang amat
sangat terbayang di wajahnya. Bibir merahnya yang mungil sedikit
megap-megap mengatur napas. Aku tersenyum bahagia melihatnya. Kukecup
lembut bibirnya yang hangat dan mengajaknya bercumbu untuk sesaat. “Andy
.. kenapa kau belum juga keluar sayang .. oohh ..berapa lama lagi aku
harus menunggumu sayang .. a ..aku sudah lemas sekali Andy ..”, bisiknya
masih kelelahan. “Fuuhh .. nanti saja sayang .. kita istirahat dulu
..”, ujarku penuh kasih sayang. Aku jadi tak tega melihatnya. “Andy ..
jangan begitu sayang .. lakukanlah .. aku juga ingin melihatmu puas
..ayo dong sayang .. jangan bersikap begitu ..”, bisiknya mesra. “Tapi
kau masih letih Winda .. kau bisa keluar lagi nanti ..”, ujarku
khawatir. “Hehh .. lakukanlah Andy .. aku tak peduli sayang .. atau
..atau aku akan meng-onani alat vitalmu ..”, ujarnya nakal. “Wooww ..kau
nakal sekali Winda .. tadi kau minta berhenti .. mm ternyata kau masih
kurang puas juga sayang .. mm cupp ..ok .. kau ingin melihatku puas juga
sayang ..”, bisikku penuh gairah. Mbak Winda tersenyum gemas lalu
mencubit pinggulku mesra. “He-eh .. Andy .. kau tahu aku sangat
menyukainya sayang .. semburan hangatmu yang mm ..”, bisiknya lembut
penuh gairah.
Selama kurang lebih 3 menit aku kembali menggoyang
pinggul turun naik menyetubuhinya. Dinding vaginanya yang hangat dan
lembut seakan meremat-remat hebat pertanda Mbak Winda akan segera
orgasme kembali. “Andy ..ooh ..Andy ..duh gusti .. aku mau keluar lagi
.. ooh .. oohh ja ..jangan terlalu cepat sayang .. a..a ..aku.. ooww
..oww ..uuww ..”, pekiknya kuat menahan rasa nikmat. ” Keluarkanlah
Winda .. yaahh .. aku ingin merasakan semburanmu ..sshh ..” “A..andy ..
sekaraang ..sekarang .. aakkhh .. oowwhgk “, teriaknya tertahan. Secepat
kilat kucabut batang kelelakianku dari jepitan dinding vaginanya yang
rapat lalu kugeser tubuhku kebawah sehingga mukaku kini persis berada
diatas selangkangannya. Jemari tangan kananku secepat kilat meraih dan
memlintir daging clitorisnya. Dan .. Pyuurr .. Kembali Mbak Winda
memuntahkan keluar cairan orgasmenya yang bening. Begitu kuat
semprotannya hingga sebagian besar sampai mengenai dan menyiram mukaku.
Dengan cepat mulutku menangkap cairan kenikmatannya dan langsung kutelan
nikmat. Terasa hangat dan encer. Mmm .. tiada yang lebih nikmat dan
indah kecuali merasakan seutuhnya air surgawinya. Kerongkonganku yang
tadinya agak kering kini sedikit terasa lebih segar dan basah. Kukecup
dan kukulum gemas pentil daging clitorisnya yang kemerahan. Sementara
ujung lidahku menggapai masuk kedalam liang kemaluannya sembari menyedot
sisa-sisa cairan orgasmenya yang masih merembes keluar.
Kali ini
Mbak Winda benar-benar lemas tak berdaya. Napasnya semakin megap-megap
karena nikmat luar biasa yang dirasakannya. Selangkangannya benar-benar
basah kuyub oleh cairan orgasme yang berulangkali ia semburkan. “Mmm ..
aku menyukai rasanya sayang .. aah .. kau menikmatinya Windaku sayang
..”, ujarku puas melihatnya tak berdaya. “A..andy .. a..a..aku su..sudah
tak kuat lagi sayang .. oohh ..a..aku seperti terkuras Andy ..”,
rintihnya lemas. ” Aku tahu sayang .. sekarang tidurlah .. kau kelihatan
capek sekali ..”, ujarku mesra. “Ka ..kau bagaimana sa..sayang ..”,
bisiknya setengah bingung melihatku masih belum terpuaskan. ” Sudahlah
Winda .. tidak apa-apa ..tidurlah ..”, kataku pelan.
Kupeluk mesra
tubuh telanjangnya yang basah berkeringat dan menina bobokkannya.
Kubelai dan kuremas lembut kedua buah payudaranya secara bergantian. ”
Oohh ..Andy ..aku akan memuasimu setelah ini sayang .. mmhh ..hh
..hh..”, rintihnya perlahan sambil mengatur napas. ” Sudahlah Winda ..
tidurlah dulu .. nanti setelah segar kau boleh memuasi aku ..Ok ..!”,
bisikku penuh kasih sayang. Winda mencium bibirku sampai lama sekali
sebelum akhirnya kemudian ia jatuh terlelap saking lelahnya. Wajahnya
yang cantik terlihat sedikit pucat, namun tampak rona kepuasan yang tak
terhingga terbayang disitu. Mulutnya yang indah merekah terlihat
tersenyum. Senyum kepuasan.
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment