Judi Bola Online - Payudara Kenyal dan Menggairahkan Sang Kekasih - Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut
panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti
kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan
kaos biru di padu dengan jeans warna serupa.
Judi Bola Terbaik - Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan
rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di
tunggu sudah datang atau belum.
Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu.
“Hallo Mas Adietya sayang..” sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
“Hallo juga.. Sayang,” balasku pendek.
“Sudah lama yah nunggunya,” lanjutku lagi.
Antara aku dan si gadis
memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui
panggilan ataupun sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang
itu, yang kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi,
dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.
Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.
“Adiet kangen banget nih sayang,” bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
“aku juga kangen Mas sayang..” jawabnya pelan.
Kemudian kita
terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si
gadis dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk
sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas
masing-masing, saat kita bertatapan wajah.
“Kamu cantik sekali siang ini sayang..” kataku lembut.
Sembari
tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk
menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut
wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian
memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang
terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua
bola matanya.
Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan
perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik
punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna
putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang punggungnya.
Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran
36b itu.
Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang
begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu jariku
sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai
menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual.
“Ohh.. Mas sayang..” desahnya lembut.
Sambil
memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam
yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya
dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku
menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil.
Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia
menggelinjang dan mendesah kembali.
“Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali.”
Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.
“Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya,” bisikku lirih di telinganya.
Sang
gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku
mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke arah kamarnya yang
lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata
rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya
terhirup olehku saat memasukinya.
Tak berselang lama kemudian, aku
mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar
yang ada di kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya,
kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di
ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku
lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.
Bibirku
mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika
lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis
kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan kalau
sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak
tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada
di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju celana jeans
nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting celananya yang nampak
olehku pinggiran celana dalam warna hitamnya yang sexy.
Kemudian
aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan
lembut merengkuh bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus
kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian
celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.
“Oh.. Mas sayang..” desahnya parau.
Bibirku
yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku
merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur
lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di
pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang
kedepan.
“Ssshh..” desisnya lirih.
Perlahan kemudian aku
mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di
lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke
tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang
gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai
bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat
terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis
segitiga.
Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar
vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan
dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya
yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari
lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan
dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung
lidahku.
“Ohh.. Mas sayang” jeritnya tertahan.
“Aku nggak kuat Mas..” tambahnya lirih.
Yang aku lanjutkan dengan
menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari
atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok
sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.
Dengan
gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan
lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin
kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima
semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus
batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah
zakarku.
“Ohh.. Sayang” desahku pelan.
Rambutnya yang hitam
panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di
sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ
sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan kembali
aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara
salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.
Dengan gerakan
lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat
selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat
tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya
tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat
bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir
bawah vaginyanya.
“Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat” jeritnya lirih.
Aku
masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan
kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir
di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya
menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.
“Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah” pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.
Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.
“Slepp..” irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.
Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.
“Hekk.. Mmm..” gumamnya lirih.
Setengah
dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan
dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan
memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya,
aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga
vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh
G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku juga masih
mengulum bibirnya.
“Mmm.. Mmm” gumamnya.
Sambil menahan
nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut
yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama.
Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan
sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai
dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir
bawahnya lirih.
“Ohh.. Mas sayangg..” jeritnya bergetar.
Bersamaan
dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit
erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta
menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian
tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.
“Thanks yah.. Mas sayang”ucapnya mesra.
Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.
“Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini” ucapku kemudian.
Hanya
beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku
membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang
pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya
menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan
belahan vaginanya yang menggairahkan.
Perlahan aku memajukan
tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir
vaginanya, sementara kaki kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka
pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit
demi sedikit membelah vaginanya lembut.
“Slepp..” masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
“Sss..” sang gadis mendesah menerima desakan penisku.
Tanganku
perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri
dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara
pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga
vaginanya lebih dalam.
Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri
dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara
tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari
kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh
lainnya.
“Ohh.. Mas sayang” desahnya.
Ketika ujung jemariku
menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan
penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa
belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat,
masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas
kedua payudaranya lembut.
“Sayang aku mau keluar nih,” bisiku lirih.
“Ohh.. Mas sayang aku juga mau” sahutnya pelan.
Aku mempercepat
gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di
bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku
mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.
“Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.
Menyemburlah
spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes
meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa saat aku
mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan
sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak
bisa aku ungkapkan.
Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment