Bandar Bola Terbaik - Asiknya Ngentot Janda dan Pembantu Sekaligus - Kisah ini bermula ketika saya berkenalan dengan seorang janda amoy
cantik lewat sosial media facebook dan terjadi sekitar 4 tahun yang
lalu. Saat itu saya masih berumur 21 tahun dan kuliah di salah satu
kampus universitas perguruan tinggi di Surabaya. Saya berkenalan dengan
seorang janda keturunan china berumur 30 tahun bernama bernama Clara,
dia mempunyai 2 orang anak yang berumur 5 dan 9 tahun.
Bandar Bola Online - Mulanya saya hanya tertarik karena orangnya ramah dan asyik diajak
ngobrol dan cukup bisa mengikuti gaya anak muda alias lumayan ‘gaul’
lah. Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Sampai kadang
anak-anaknya ikutan bercanda lewat telepon.
Suatu saat Clara akan
ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di
Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan
bercanda.
Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna
pink dan celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung
sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink
dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar
umur 30 tahun menurutku.
Aku beranikan diri untuk menyapa,
“Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Clara?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,
“Apa kabar Iwan”.
Saya langsung bengong karena melihat tampangnya
yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk pada bagian yang
penting tentunya. Tiba-tiba Clara langsung mencium pipiku.
“Mmmuuaachh jangan pake ibu segala ya.. Panggil Clara aja!”.
Wah-wah
saya langsung rada horny.. He.. he..he.. Seharian saya antar dia
keliling ke kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan
malam dan saya antar lagi dia ke airport.
Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,
“Kenapa
kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan
membuka retsleting celana saya, penis saya langsung menegang tanpa
basa-basi.
Sambil mengelus-elus batangku dia bergumam,
“Hmm mantap juga batang kamu ini”
Ukuran penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Clara, “helm proyek”-nya ini bisa bikin nyesek.
Setelah
puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari
tadi sudah menunggu hisapan mulut sexinya, tak ketinggalan lidahnya
menjilat-jilat batang penisku, aku tak mau tinggal diam tanganku
berusaha meremas dadanya yang cukup kenyal, tapi dia menepis.
“Sudah deh kali ini biar Clara yang kerja,”
ya..
aku pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya ke kontolku, tak lama
kemudian aku serasa melayang-layang dan kepala penisku serasa makin
besar akhirnya
“Oughh.. ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Clara,
Dia
makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau
ada spermaku yang lolos dari mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut
saat Clara menyedotnya.
“Ahhmm enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Clara,
sambil
tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku
hanya bisa diam dan masih terheran-heran melihat kebinalannya,
“Ayo jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.”
Tiba-tiba
Clara protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka.
Pada saat aku tiba di parkiran airport Clara berkata,
“Kamu masih utang lho sama aku”
“hmm…” aku hanya bisa senyum sambil kali ini aku yang mencium bibir sexy-nya.
Clara memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.
Sebulan
telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubungan kami
semakin akrab, lalu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu
Clara. Kebetulan anak-anaknya sedang liburan sekolah, sekalian saya
bertugas mengajak anaknya jalan-jalan.
Saat tiba di Jakarta saya
menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah Senayan. Lalu
kami bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya,
“Hmm sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Clara terlihat makin cantik, lebih cantik dari sebelumnya.
Sepulang
dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Clara yang berumur 7th meminta saya
untuk menginap di rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua.
Asyik juga nih pikirku, karena memang aku juga keranjingan main game.
Saya dan Dodi (anak sulung Clara) sudah 2 jam main playstation. Saat itu
sudah jam 23.00, Dodi sudah mau tidur sementara Clara masih sibuk
membereskan kamar yang akan saya tempati.
Kelar main PS dengan
Dodi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai
mandi saya lihat Clara sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang
keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Clara saat itu, dengan baju
tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran
34b menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang
ternyata dia tidak memakai bra.
“Kamu masih hutang ama aku lho Wan”, Clara berkata begitu dengen senyum manisnya.
Ya aku langsung jawab aja,
“Iya deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih ngerasain vagina janda.
Hehehehe biarpun sudah umur 30-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya berenang.
“Kita sambil nonton bokep yuk Wan,” kata Clara.
Sewaktu
Clara memasang VCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus
den belahan pantatnya terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja
aku samperin dan menjilat belahan pantatnya dari belakang sampai turun
ke selangkangan.
“Ahh sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Clara mendesah sambil kakinya gemetaran.
Aku gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibirnya, Clara merespons ciumanku dengan ganasnya,
“Jago juga nih ciumannya”, pikirku.
Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas,
“Oughh ahh.. Terusin sayang,” desahnya.
Tangan Clara mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang memerah,
“Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis tangan Clara dengan lembut, dia hanya tersenyum.
Sementara
mulutku mulai menjilat-jilat puting Clara yang berwarna pink. Jemarinya
mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat
pinggulku,
“Suck my pussy baby” Clara mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi dadaku.
Hmm
asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku
dari bagian bawah ke atas vaginanya aku merasakan cairan yang sangat
nikmat yang aku impikan sejak pertama kali bertemu Clara. Aku hisap
clitorisnya dia makin mengejang dan aku merasakan vaginanya sperti
menghisap bibirku.
“Ciuman ama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.
“Oughh sayangghh enak,” gumamnya.
Lidahku
mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak
naik turun mengikuti irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.
“fish..
Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Iwann eghh.,” badan Clara mengejang,
tangannya menekan kepalaku ke vaginanya hingga hidung dan hampir semua
wajahku basah karena cairan vaginanya.
Nafasnya tersengal-sengal
dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat vagina,
sekarang aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai
klimaks karena jilatanku). Aku jilati terus dan aku telan semua cairan
vaginanya, rasanya enak banget!!
Sementara nafas Clara masih
tersengal-sengal aku angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas
berada di bibirku. Aku jilati lagi sisa-sisa cairan yang meleleh di
lobang pantat Clara sambil aku teruskan jilatanku ke atas dan turun lagi
berulang-ulang. Tangan Clara makin menekan kepalaku, aku makin
menikmati permainan ini dan aku lihat kepala Clara menegadah pertanda
dia sangat menikmati jilatanku, sampai akhirnya aku berbalik lagi
menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.
“Sayangghh terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan pantatnya.
Aku
makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe.
Aku hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang..
“Oughh enakk sayangku..” Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku.
Clara
mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku
tancapkan saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk
bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya memang cukup
sempit pertama kali hanya kepala penisku aja yang bisa masuk, lalu
setelah aku keluarkan dan aku masukkan lagi beberapa kali akhirnya.
BLESS..
“Eghh.. Enak banget Wan,” gumamnya Clara langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.
Aku
mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting
susunya yang merah dan menegang, enak benar vagina Clara, pikirku.
Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti vagina Clara makin terasa makin menyempit, aku makin merasa enak.
“Ahh.. Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa.
Tiba-tiba cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Clara mencapai klimaks yang ketiga kalinya,
“Aghh ahh !” Aku makin mempercepat gerakanku..
Clara makin menggila.
“Oughh
ahh ahh,” Clara benar meracau tak karuan, untung jarak kamar tidur
dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak mengganggu
tidur kedua anaknya.
Setalah Clara menikmati sisa-sisa klimaksnya aku ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum,
“Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia
berkata sambil membalikkan badannya dan kedua tangannya memegang
sandaran sofa.
“fish me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah lobang vaginanya yang sudah basah kuyup.
Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin
cepat-cepat keluar, baru sepuluh kali keluar masuk, Clara mendesah berat
dan vaginanya berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya, badannya
seperti kehilangan tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa
vaginanya.
Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat. Dengan mata sayu Clara berkata,
“Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.
Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri
sampai akhirnya aku akan mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku,
dengan sigapnya Clara meraih batang penisku dan mengocok-ngocok di dalam
mulutnya.
“Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..” Crott!! Crott.. Crott..
Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Clara.
Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku
“ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat
pembantu Clara yang bernama Dini sudah telentang sambil mengejang di
lantai, jemarinya terlihat berada di dalam vaginanya, sementara bajunya
sudah tidak karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh
pembantu wanita yang juga seorang janda tanpa anak, kira-kira berumur
25 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah dadanya
terlihat membusung indah sekali. Namanya Dini.
Ternyata Dini sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Clara memanggilnya,
“Sini kamu!” sambil mukanya memerah Dini berjalan mendekat.
“Kamu ngapain?” tanya Clara.
“Ya lihat Ibu sama Mas Iwan begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke arah penisku yang masih tegak.
Clara berbisik,
“Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Dini, tuh penis kamu
masih tegak,” sambil menciumku Clara membisikkan hal yang benar-benar
aku inginkan dan cukup mengejutkan bagiku.
Sambil menunjuk ke arah VCD bokep yang sedang beradegan anal, Clara berkata kepada Dini,
“Kamu mau ngent*t seperti di TV itu ya Dini”
Dengan muka makin memerah Dini menjawab dengan perlahan dan gemetaran,
“Eng.. Engga bu, ma’afkan Dini”.
Dengan nada sedikit membentak Clara memerintah,
“Pokoknya kamu harus layani Mas Iwan sampai dia puas!! Siapa suruh
ngelihat kita ngent*t sambil mainan vagina pula, isepin tuh penis Mas
Iwan!”.
Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Dini yang masih
terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih batang penisku, perlahan
Dini mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali
bibr mungil Dini. Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si
Dini,
“Kamu sudah pernah ngentot ya?”
Dengan senyum malu-malu Dini menjawab,
“Sudah Mas, dulu waktu Dini masih di kampung sama teman-teman”
“Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.
Dini hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya.
Aku lihat Clara
sudah terlelap kecapean. Tanpa sadar aku meremas-remas payudara Dini
sambil memelintir putingnya. Dini mendesah menikmati sambil terus
berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Dini berkata,
“Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.
Aku langsung mengangangkan kedua paha Dini dan Bless ternyata memang
benar dia sudah tidak perawan lagi. Dini mendesah perlahan..
“Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngent*t sama orang dewasa.”
Dini
terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil meremas payudaranya
sendiri. Wah..cukup pengalaman juga nih anak pikirku. Matanya terpejam
sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..
“Ssshh ahh enakk Mass eghh.”
Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku,
“Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”
Aku oke-in aja deh aku telentang, Dini berjongkok sambil menggoyangkan
pantatnya, dia menciumi leherku aku remas remas kedua payudaranya yang
ranum denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku mengimbangi
goyangan pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Dini mendesah tak
karuan sambil rebah di dadaku.
“Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar
Mass ahh aku mau lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh
nafsu, dia berdiri dan menghadap tembok.
“Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dient*t sambil berdiri,” dengan
sedikit mengangkat pantatnya aku lesakkan batang penisku ke dalam
vaginanya.
Dini menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata,
“Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”
Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngent*t pantat nih, kebetulan.
Pantat
Dini memang bagus banget kenyal dan bulat, aku makin nafsu melihatnya.
Dini membimbing penisku masik ke lobang anusnya, oughh sempit banget
rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras keras,
“Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”
Dini benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku
semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya
sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar
mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Dini meraih
tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak
tadi.
“Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”
Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat dientot juga bisa klimaks)
“Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh” Dini meremas-remas payudaranya sendiri.
Aku
pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan
sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya. Dini
menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan..
“Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”
Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau bongkar muatan,
“Oughh Dini pantatmu enakk banget.. Ahh” Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Dini yang masih berdenyut.
Lutut
Dini bergetar dan dia terkulai lemas di lantai, penisku juga mulai
melemas, kami berpelukan kecapean. Benar-benar malam yang liar malam
ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi.. Wah tidak terasa sudah
hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini. Selama aku
tinggal di rumah Clara, tiap malam aku ngentot dengannya dan paginya
Dini selalu menyediakanku sarapan pagi dan dia tidak pernah memakai
celana dalam, aku sarapan sambil ngentot sama Dini. Enakk tenan.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment