Agen Bola Online - Oral Sex Bersama 2 Wanita Cantik Sahabat Istriku - Hari itu aku bangun kesiangan. Kulirik jam dinding pukul 8 pagi, Suasana
rumahku sepi. Tumben, pikirku. Segera aku meloncat bangun, mencari-cari
istri dan anak-anakku..tidak ada…Ahh…baru kuingat, hari Minggu ini ada
acara di sekolah anakku mulai jam 9 pagi. Pantas saja mereka sudah
berangkat. Istriku sengaja tidak membangunkan aku untuk ikut ke sekolah
anakku, karena malamnya aku pulang kantor hampir pukul 4 pagi.
Agen Bola Terbaik - Kurebahkan tubuhku di sofa ruang tengah sambil memutar film bokep DVD
BF. Sengaja kusetel biar hasratku cepet tuntas. Setelah kubuka
celanaku, aku sekarang hanya pakai kaos dan tidak pakai celana.
Pelan-pelan kuurut dan kukocok tongkolku. Tampak dari ujung lubang
tongkolku melelehkan cairan bening, tanda bahwa birahiku sudah memuncak.
Aku
pun teringat Linda, sahabat istriku. Kebetulan Linda berasal dari suku
amoy Chinese. Dia adalah sahabat istriku sejak dari SMP hingga lulus
kuliah, dan sering juga main kerumahku. Kadang sendiri, kadang bersama
keluarganya. Ya, aku memang sering berfantasi sedang menyetubuhi Linda.
Tubuhnya mungil, setinggi Agnes, tapi lebih gendut. Yang kukagumi adalah
kulit tubuhnya yang sangat-sangat putih mulus, seperti warna patung
lilin. Dan pantat montoknya yang membulat indah, sering membuatku
burungku ngaceng kalo dia berkunjung.
Aku hanya bisa membayangkan
seandainya tubuh mulus Linda bisa kujamah, pasti nikmat sekali.
Fantasiku ini ternyata membuat tongkolku makin keras, merah padam dan
cairan bening itu mengalir lagi dengan deras. Ah Linda…seandainya aku
bisa menyentuhmu..dan kamu mau ngocokin tongkolku..begitu pikiranku saat
itu.
Lagi enak-enak ngocok sambil nonton bokep dan membayangkan
Linda, terdengar suara langkah sepatu dan seseorang memanggil-manggil
istriku.“Ndah…Indah…aku dateng,” seru suara itu…Oh my god…itu suara
Linda…mau ngapain dia kesini, pikirku. Kapan masuknya, kok gak
kedengaran? Linda memang tidak pernah mengetuk pintu kalau ke rumahku,
karena keluarga kami sudah sangat akrab dengannya dan keluarganya.
Belum
sempat aku berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan diri, tau-tau
Linda udah nongol di ruang tengah, dan…“AAAHHH…ANDREEEEW…!!!!,”jeritnya.
“Kamu lagi ngapain?”“Aku…eh…anu…aku….ee…lagi…ini…,”aku tak bisa
menjawab pertanyaannya. Gugup. Panik. Sal-ting. Semua bercampur jadi
satu. Orang yang selama ini hanya ada dalam fantasiku, tiba-tiba muncul
dihadapanku dan straight, langsung melihatku dalam keadaan telanjang,
gak pake celana, Cuma kaos aja.
Ngaceng pula.“Kamu dateng kok gak
ngabarin dulu sih?” aku protes.“Udah, sana, pake celana dulu!” Pagi-pagi
telanjang, nonton bf sendirian,lagi ngapain sih?”ucapnya sambil duduk
di kursi didepanku.“Yee…namanya juga lagi horny…mending coli sambil
nonton bf. Lagian anak-anak sama mamanya lagi pergi ke sekolah. “Udah,
Ndrew. Sana pake celana dulu. Kamu gak risih apa?”“Ah, kepalang tanggung
kamu dah liat? Ngapain juga ditutupin? Telat donk,”kilahku.“Dasar kamu
ya. Ya, udah deh, aku pamit dulu. Salam aja buat istrimu. Sana, terusin
lagi.” Linda beranjak dari duduknya dan pamit pulang. Buru-buru aku
mencegahnya. “Lin, ntar dulu lah…,”pintaku.“Apaan sih, orang aku mau
ngajak Indah jalan, dia nggak ada ya udah, aku mau jalan
sendiri,”sahutnya.“Bentar deh Lin.
Tolongin aku, gak lama kok,
paling sepuluh menit,”aku berusaha merayunya.“Gila kamu ya!”Linda protes
sambil melotot. “Kamu jangan macem-macem deh, Ndrew. Gak mungkin donk
aku lakukan itu,”sergahnya.“Lin,”sahutku tenang. “Aku gak minta kamu
untuk melakukan hal itu. Enggak.
Aku Cuma minta tolong, kamu duduk
didepanku, sambil liatin aku coli.”“Gimana?”Linda tidak menjawab.
Matanya menatapku tajam.Sejurus kemudian..“Ok, Lin. Aku janji gak
ndeketin apalagi menyentuh kamu. Tapi, sebelum itu, kamu juga buka
bajumu dong…pake BH sama CD aja deh, gak usah telanjang. Kan kamu dah
liat punyaku, please?” aku merayunya dengan sedikit memelas sekaligus
khawatir.“Hm…fine deh. Aku bantuin deh…tapi bener ya, aku masih pake BH
dan CDku dan kamu gak nyentuh aku ya. Janji lho,”katanya. “Tapi, tunggu.
Aku
mau tanya, kok kamu berani banget minta tolong begitu ke aku?””Yaa…aku
berani-beraniin…toh aku gak nyentuh kamu, Cuma liat doang. Lagian, kamu
dah liat punyaku? Trus, aku lagi coli sambil liat BF…lha ada kamu,
kenapa gak minta tolong aja, liat yang asli?”kilahku.“Dasar kamu. Ya
udah deh, aku buka baju di kamar dulu.”“Gak usah, disini aja,”sahutku.
Perlahan,
dibukanya kemejanya…dan…ah payudara itu menyembul keluar. Payudara yang
terbungkus BH sexy berwarna merah menambah kontras warna kulitnya yang
sangat putih dan mulus. Aku menelan ludah karena hanya bisa membayangkan
seperti apa isi BH merah itu. Seteah itu, diturunkannya zip celana
jeansnya dan dibukanya kancing celananya.
Perlahan diturunkannya
jeansnya…sedikit ada keraguan di wajahnya. Tapi akhirnya, celana itu
terlepas dari kaki yang dibungkusnya. Wow…aku terbelalak melihatnya.
Paha itu sangat putih sekali. Lebih putih dari yang pernah aku
bayangkan. Tak ada cacat, tak ada noda. Selangkangannya masih terbungkus
celana dalam mini berbahan satin, sewarna dengan Bhnya.
Sepertinya
itu adalah satu set BH dan CD.“Nih, aku udah buka baju. Dah, kamu
terusin lagi colinya. Aku duduk ya.”Linda segera duduk, dan hendak
menyilangkan kakinya. Buru-buru aku cegah.“Duduknya jangan gitu
dong…”“Ih, kamu tuh ya…macem-macem banget. Emang aku musti
gimana?”protes Linda. “Nungging, gitu?””Ya kalo kamu mau nungging, bagus
banget,”sahutku.“Sori ye…emang gue apaan,”cibirnya.“Kamu duduk biasa
aja, tapi kakimu di buka dikit, jadi aku bisa liat celana dalam sama
selangkanganmu. Toh veggy kamu gak keliatan?”usulku.“Iya…iya…ni anak
rewel banget ya.
Mau coli aja pake minta macem-macem,”Linda masih
saja protes dengan permintaanku.“Begini posisi yang kamu mau?”tanyanya
sambil duduk dan membuka pahanya lebar-lebar.“Ya sip.” Sahutku. “Aku
lanjut ya colinya.”
Sambil memandangi tubuh Linda aku terus mengocok tongkolku, tapi
kulakukan dengan perlahan, karena aku nggak mau cepet-cepet ejakulasi.
Sayang, kalau pemandangan langka ini berlalu terlalu cepat. Aku pun
menceracau, tapi Linda tidak menanggapi omonganku.
“Oh…Liiiinnn….kamu
kok mulus banget siiiihhh….”aku terus menceracau. Linda menatapku dan
tersenyum.“Susumu montok bangeeeettttt… pahamu sekel dan
putihhhh….hhhhh….bikin aku ngaceng, Liiiiiinnn……”Linda terus saja
menatapku dan kini bergantian, menatap wajahku dan sesekali melirik ke
arah tongkolku yang terus saja ngacai alias mengeluarkan lendir dari
ujung lobangnya.“Pantatmu, Liiiinnn….seandainya kau boleh
megang….uuuuhhhhh….apalagi kena tongkolku….oouuufff…..pasti muncrat
aku….,”aku merintih dan menceracau memuji keindahan tubuhnya.
Sekaligus aku berharap, kata-kataku dapat membuatnya terangsang.
Linda
masih tetap diam dan tersenyum Matanya mulai sayu, dan dapat kulihat
kalo nafasnya seperti orang yang sesak nafas. Kulirik ke arah celana
dalamnya…oppsss….aku menangkap sinyal kalo ternyata Linda juga mulai
terangsang dengan aktivitasku. Karena celana dalamnya berbahan satin dan
tipis, jelas sekali terlihat ada noda cairan di sekitar selangkannya.
Duduknya pun mulai gelisah. Tangannya mulai meraba dadanya dan tangan
yang satunya turun meraba paha dan selangkangannya. Tapi Linda nampak
ragu untuk melakukannya. Mungkin karena ia belum pernah melakukan ini
dihadapan orang lain.
Kupejamkan mataku, agar Linda tau bahwa aku
tidak memperhatikan aktivitasku. Dan benar saja…setelah beberapa saat,
aku membuka sedikit mataku, kulihat tangan kiri Linda meremas
payudaranya dan owww…BH sebelah kiri ternyata sudah
diturunkan…Astagaaa..!!! Puting itu merah sekali…tegak mengacung. Meski
sudah melahirkan, dan memiliki satu anak, kuakui, payudara Linda lebih
bagus dan kencang dibandingkan Agnes. Kulihat tangan kiri Linda
memilin-milin putingnya, dan tangan kanannya ternyata telah menyusup ke
dalam celana dalamnya.
“Sssshh….ohhhh…..:” Kudengar suaranya
mendesis seolah menahan kenikmatan. Aku kembali memejamkan mataku dan
meneruskan kocokan pada tongkolku sambil menikmati rintihan-rintihan
Linda.
Tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang
hangat…basah…lembut…menerpa tongkol dan tanganku. Aku membuka mata dan
terpekik. “Lin…kamu…,”leherku tercekat.“Aku nggak tega liat kamu
menderita, Ndrew,”sahut Linda sambil membelai tongkolku dengan tangannya
yang lembut.My gosh…perlahan impin dan obsesiku menjadi kenyataan.
tongkolku dibelai dan dikocok dengan tangan Linda yang putih mulus.
Aku
mendesis dan membelai rambut Linda. Kemudian secara spontan Linda
menjilat tongkolku yang sudah bene-bener sewarna kepiting rebus dan
sekeras kayu. Dan…hap…! Sebuah kejadian tak terduga tetapi sangat
kunantikan…akhirnya tongkolku masuk ke mulutnya. Ya, tongkolku dihisap
Linda. Sedikit lagi pasti aku memperoleh lebih dari sekedar cunilingis.
Tak
tahan dengan perlakuan Linda, kutarik pinggulnya dan buru-buru
kulepaskan Cdnya.“Kamu mau ngapain, Ndrew?” Linda protes sambil
menghentikan hisapannya. Aku tidak menjawab, jariku sibuk mengusap dan
meremas pantat putih nan montok, yang selama ini hanya menjadi
khayalanku.“Ohh..Lin…boleh ya aku megang pantat sama memiaw
kamu?”pintaku.“Terserah…yang penting kamu puas.”Segera kuremas-remas
pantat Linda yang montok.
Ah, obsesiku tercapai…dulu aku hanya
bisa berkhayal, sekarang, tubuh Linda terpampang dihadapanku.Puas dengan
pantatnya, kuarahkan jariku turun ke anus dan vaginanya. Linda merintih
menahan rasa nikmat akibat usapan jariku.“Achh…Liiiinn…enak
bangeeeeett….sssshhh…….”aku menceracau menikmati jilatan lidah dan
hangatnya mulut Linda saat mengenyot tongkolku. Betul-betul
menggairahkan melihat bibir dan lidahnya yang merah menyapu lembut
kepala dan batang kelelakianku.
Hingga akhirnya….“Liiinn….bibir
kamu lembut banget sayang….aku…kach…aku…”“Keluarin sayang…tongkol kamu
udah berdenyut tuh….udah mau muncrat
yaaa….”“I…iiy…iiyyaaa….Liinnnn…arghhh…..”Tak
dapat kutahan lagi. Bobol sudah pertahananku.
Crottt…..crooottt….crooootttt…Spermaku muncrat sejadi-jadinya di muka,
bibir dan dada Linda. Tangan halus Linda tak berhenti mengocok batang
kejantananku, seolah ingin melahap habis cairan yang kumuntahkan.
Ohhhh…….my dream come true….. Obsesiku tercapai…pagi ini aku muncratin
pejuhku di bibir dan muka Linda.“Lin…kamu gak geli sayang…? Bibir, muka
sama dada kamu kena spermaku?”Linda menggeleng dengan pandangan sayu.
Tangannya
masih tetap memainkan tongkolku yang sedikit melemas.“Kamu baru pertama
kali kan, mainin kontol orang selain suami kamu?”“Iya, Ndrew. Tapi kok
aku suka ya…terus terang, bau sperma kamu seger banget…kamu rajin makan
buah sama sayur ya?” tanya Linda.“Iya…kalo gak gitu, Indah mana mau
nelen sperma aku.”“Aihhh….” Linda terpekik. “Indah mau nelen sperma?”Aku
mengangguk. “Kenapa Lin? Penasaran sama rasanya? Lha itu spremaku masih
meleleh di muka sama dada kamu.
Coba aja
rasanya,”sahutku.“Mmmm…ccppp…ssllrppp….” terdengar lidah dan bibir Linda
mengecap spermaku. Dengan jarinya yang lentik, disapunya spermaku yang
tumpah didada dan mukanya, kemudian dijilat jarinya smpe
bersih.Hmmm….akhirnya spermaku masuk kedalam tubuhnya…“Iya, Ndrew,
sperma kamu kok enak ya.
Aku gak ngerasa enek pas nelen sperma
kamu…””Mau lagi….?”“Ih…kamu tuch ya…masih kurang, Ndrew?”“Lha kan baru
oral belum masuk ke meqi kamu, Lin.” Sahutku…”Tuh, liat…bangun lagi
kan?”“Dasar kamu ya….””Benerkamu gak mau spermaku ? Ya udah kalo gitu,
aku mau bersih-bersih dulu.”ancamku sambil bangkit dari kursi.“Mau
sih…Cuma takut kalo Indah dateng…gimana donk….”Linda merajuk.
Perlahan
kuhampiri Lida, kuminta dia duduk di sofa, sambil kedua kakinya
diangkat mengangkang.Kulihat meqinya yang licin karena cairan cintanya
meleleh akibat perbuatan jariku.“Hmmm…Lin…meqi kamu masih basah…kamu
masih horny dong…”tanyaku.“Udah, Ndrew….cepetan deh…nanti istrimu keburu
dateng…Lagian aku udah…Auuuwwww….!!!! Ohhh..Shhhhh…….”Linda memiawik
saat lidahku menari diujung klitorisnya.“Ndrewwww…kamu gilaaa
yaaa…”bisiknya samil menjambak rambutku.
Kumainkan lidahku
dikelentitnya yang udah membengkak. Jari ku menguak bibir vagina Linda
yang semakin membengkak. Perlahan kumasukkan telunjukku, mencari
G-spotnya.Akibatnya luar biasa. Linda makin meronta dan merintih.
Jambakannya makin kuat. Cairan birahinya makin membasahi lidah dan
mulutku. Tentu saja hal ini tak kusia-siakan.
Kusedot kuat agar
aku dapat menelan cairan yang meleleh dari vaginanya. Ya…aroma vagina
Linda lain dengan aroma vagina istriku. Meskipun keduanya tidak berbau
amis, tapi ada sensasi tersendiri saat kuhirup aroma kewanitaan Linda.
gerakan pantat Linda makin liar. Makin kencang. Kurasakan pula meqinya
mulai berdenyut…..seentar lagi dia meledak, pikirku.
“Ting…tong…”bel
rumahku berbunyi.“Mas…..mas Andrew….”suara wanita didepan memanggil
namaku.Sontak kulepaskan jilatanku. Linda memandang wajahku dengan wajah
pucat. Aku pun memandang wajahnya dengan jantung berdebar.“Ndrew..kok
kyak suara Rika ya…”Linda bertanya“Wah..mau ngapain dia kesini…..gawat
dong…”ucapku ketakutan. “Udah Lin, kamu masuk kamarku dulu deh…cepetan”
Segera
Linda berjingkat masuk ke kamarku, mungkin sekalian membersihkan
tubuhnya karena dikamarku ada kamar mandi. Aku tau ada sebersit ekspresi
kecewa di wajahnya, karena Linda hampir meledakkan orgasmenya yang
terputus oleh kedatangan Rika, sahabatnya sekaligus sahabat istriku.
Setelah kupakai kaos dan celana yang kuambil dari lemari dan cuci muka sedikit, aku menuju ke ruang tamu, membuka pintu.
“Halo,
mas….’Pa kabar..?” sahut Rika begitu melihatku membuka pintu.“Baik,
dik. Ayo masuk dulu. Tumben nih pagi-pagi, kayaknya ada yang penting?”
tanyaku seraya mengajak Rika menuju ruang tengah. Mataku sedikit
terbelalak melihat pakaiannya. Bagaimana tidak?Kaos ketat menempel
dibadannya dipadukan dengan celana spandex ketat berwarna putih.
Aku
melihat lipatan cameltoe di selangkangannya menandakan bahwa didaerah
itu tidak ada bulu jembutnya, dan saat aku berjalan dibelakangnya, tak
kulihat garis celana dalam mebayang di spandexnya.Hmm…mana mungkin dia
gak pake CD..mungkin pake G-string, pikirku.Kami berdua segera menuju
ruang tengah.
Untung saja, film bokep yang aku setel udah selesai,
jadi Rika nggak sempat melihat film apa yang tengah aku setel.“Ini lho
mas, aku mau anter oleh-oleh. Kan kemarin aku baru dateng dari Jepang.
Nah, ini aku bawain sedikit bawaan lah, buat kamu sama Indah.
Itung-itung
membagi kesenangan.”“Wah…tengkyu banget lho…kamu baik banget”“Ah, biasa
aja lagi..hehehe”Kami berdua sejenak ngobrol-ngobrol, karena memang
sudah beberapa bulan Rika nggak berkunjung ke rumahku. Rika ini adalah
salah satu sahabat istriku, selain Linda.Diam-diam, akupun juga
terobsesi menikmati tubuhnya.
Ya, Rika seorang wanita yang mungil.
Tinggi badannya nggak lebih dari 155cm. Bandingkan dengan tinggiku yang
170. Warna kulitnya putih, tapi cenderung kemerahan. Hmm..aku sering
berkhayal lagi ngentotin Rika, sambil aku gendong dan aku rajam
memiawnya dengan tongkolku. Pasti dia merintih-rintih menikmati hujaman
tongkolku.
“Hey…bengong aja…ngeliatin apa sih..” tegur Rika.“Eh…ah…anu…enggak.
Cuma
lagi mikir, kapan ya gw bisa jalan-jalan sama kamu…”Eits..kok ngomongku
ngelantur begini sih. Aduh…gawat deh…“Alaaa..mikirin jalan-jalan apa
lagi ngeliatin sesuatu?” Rika melirikku dengan pandangan menyelidik.Mati
aku…berarti waktu aku ngeliatin bodynya, ketahuan dong kalo aku
melototin selangkangannya. Wah….“Ya udah, mas. Aku pamit dulu, abis
Indah pergi.
Lagian,dari tadi kamu ngeliatin melulu. Ngeri
aku…ntar diperkosa sama kamu deh..hiyyy…” Rika bergidik ambil
tertawa.Aku Cuma tersenyum.“Ya udah, kalo kamu mau pamit. Aku gak bisa
ngelarang.”“Aku numpang pipis dulu ya.”Rika menuju kamar mandi di
sebelah kamarku.“Iya.”
Tepat saat Rika masuk kamar mandi, sambil
berjingkat Linda keluar dari kamarku. Aku terkejut dan segera
menyuruhnya masuk lagi, karena takut ketahuan. Ternyata CD Linda
ketinggalan di kursi yang tadi didudukinya waktu sedang aku jilat
memiawnya.
Astagaaa…untung Rika nggak ngeliat…atau jangan-jangan
dia udah liat, makanya sempat melontarkan pandangan menyelidik?
Entahlah…“Cepeeeett..ambil trus ke kamar lagi.”perintahku sambil
berbisik.Linda mengangguk, segera menyambar Cdnya dan…
“Ceklek….!”Pintu
kamar mandi terbuka dan saat Rika keluar, kulihat wajahnya terkejut
melihat Linda berdiri terpaku dihadapannya sambil memegang celana
dalamnya yang belum sempat dipakainya. Ditambah keadaan Linda yang hanya
memaki kaos, tetapi dibawah tidak memakai celana jeansnya. Akupun
terkejut dan berdiri terpaku.
Hatiku berdebar tak tahu apa yang
harus kuperbuat atau kuucapkan. Semuanya terjadi dalam waktu yang sangat
singkat dan tak terelakkan. Kepalaku terasa pening.
“Linda…? Kamu lagi ngapain?” Rika bertanya dengan wajah bingung campur kaget.“Eh…anu…ini lho…”
Linda
gelagapan menjawab pertanyaan Rika.“Kok kamu megang celana dalem?
Setengah telanjang lagi?” selidik Rika. “Oo…aku tau…pasti kamu berdua
lagi berbuat ya?”“Enggak Rik. Ngaco kamu, orang Linda lagi numpang
dandan di kamarku kok.” Sergahku membela diri.“Trus, kalo emang numpang
dandan, ngapain dia diruangan ni, pake bawa celana dalem lagi.” Udah
gitu telanjang juga..Hayo!!!” Rika bertanya dengan galak.“Sini liat.”
Rika
menghampiri Linda dan cepat merebut celana dalam yang dipegang Linda,
tanpa perlawanan dari Linda.“Kok basah…?”Rika mengerutkan keningnya.
“Nhaaaaa..bener kan…hayooooo….kamu ngapain…?””udah deh, Rik…emang bener,
aku lagi mau ML sama Linda. Belum sempet aku entot. Baru aku
jilat-jilat memiawnya, keburu kamu dateng.” Aku menyerah dan memilih
menjelaskan apa yang barusan aku lakukan.“Kamu tuh ya…udah punya istri
masih doyan yang lain.
Ini cewek juga sama aja, gatel ngeliat
suami sahabatnya sendiri.” Rika memaki kami berdua dengan wajah merah
padam.“Terserah kamu lah…kamu mau laporin aku sama Linda ke
polisi…silakan. Mau laporin ke Indah…terserah….”ucapku pasrah.“Hmm…kalo
aku laporin ke Indah…kasian dia. Nanti dia kaget.Kalo ke
polisi….ah…ngrepotin.” Rika meninmbang-nimbang apa yang hendak
dilakukannya.“Gini aja mas. Aku gak laporin ke mana-mana.
Tapi ada
syaratnya.” Rika memberikan tawarannya kepadaku.“Apa syaratnya,
Rik?”“Nggak berat kok. Gampang banget dan mudah.”“Iya, apaan syaratnya?”
Linda ikut bertanya“Terusin apa yang kamu berdua tadi lakuin. Aku duduk
disini, nonton. Bagaimana?”“WHAT?” aku dan Linda berteriak bebarengan.
“Gila lu ya, masa mau nonton orang lagi ML?”“Ya terserah kamu.Mau pilih
mana…?”Rika mencibir dengan senyum kemenangan.
Aku dan Linda
saling berpandangan. Kuhampiri Linda, kubelai tangan dan rambutnya.
Linda seolah memahami dan menyetujui syarat yang diajukan Rika.Segera
saja kulumat bibirnya yang ranum dan tanganku meremas pantatnya yang
sekel. Linda segera membuka kaosnya.Sambil terus berciuman dan meremas
pantatnya, kubimbing Linda menuju sofa. Kurebahkan ia disana, dan dengan
cekatan dilepaskannya kaos dan celana ku sehingga aku sekarang
telanjang bulat di hadapan Linda dan Rika.
Aku melirik Rika, yang
duduk menyilangkan kakinya. Kulihat wajahnya menegang seperti tegangnya
tongkolku. Aku tersenyum-senyum kearahnya, sambil memainkan dan
mengocok-ngocok tongkolku, seolah hendak memamerkan kejantananku.“Ayo,
ndrew…cepetan deh…udah gak tahan, honey…”Linda merintih. “Biarin aja si
Rika…paling dia juga udah basah.”“Enak aja kamu bilang.”sergah Rika.
“Udah buruan, aku pengen liat kayak apa sih kalian kalo ML.”
Aku menatap mata Linda yang mulai sayu dan tersenyum.
Setelah
melepas seluruh pakaiannya, sempurnalah ketelanjangbulatan kami berdua.
Tak sabar, segera kusosor memiaw Linda yang sangat becek oleh lendir
birahinya.
“Achhhh….sshhhh….ooouufffffggg…Andreeww….”Linda
menjerit dan mengerang menerima serangan lidahku. Pantatnya tersentak
keatas, mengikuti irama permainan lidahku.Hmmm…nikmat sekali. memiawnya
berbau segar, tanda bahwa memiaw ini sangat terawat. Dan yang membutku
girang adalah lendir memiawnya yang meleleh deras, seiring dengan makin
kuatnya goyangan pinggulnya.
“Hmmmppppppff…Andrew…Andrew…sayaaaanngg..
akh…akh…akkkkkuu…”Linda terus merintih. Nafasnya tersengal-sengal,
seolah ada sesuatu yang mendesaknya.‘Akku……mmmhhhhh…ssshhh….”“Keluarin
sayang….keluarin yang banyak…..”aku berbisik sambil jari tengahku terus
mengocok memiawnya, dan jempolku menggesek itilnya yang sudah sangat
keras. Baik itil maupun memiaw Linda sudah benar-benar berwarna merah,
sangat basah akibat lendirnya yang meleleh, hingga membasahi belahan
pantat dan sofa.
Segera aktivitas tanganku kuganti dengan jilatan
lidahku lagi. Hal ini membuatpaha Linda menegang, tangannya menjambak
rambutku, sekaligus membenamkan kepalaku ditengah jepitan pahanya yang
menegang. Aku merasakan memiawnya berdenyut, dan ada lelehan cairan
hangat menerpa bibirku.
“Andrewww…..aacchhh……”Linda menjerit keras
sekali, menjepit kepalaku dengan pahanya, menekan kepalaku di
selangkangannya dan berguncang hebat sekali. Tak kusia-siakan lendir
yang meleleh itu. Kusedot semuanya, kutelan semuanya. Ya, aku tidak mau
membuang lendir kenikmatan Linda.
Sedotanku pada memiawnya membuat
guncanganLinda makin keras…dan akhirnya Linda terdiam seperti orang
kejang. Tubuhnya kaku dan gemetaran.“Oooohhhh…Ndreww…aaachhh…..”Linda
menceracau sambil gemetaran.“Enn..en….Nikmat…banget….sssse….dothan…sama
jilatan kkk…kamu…”
Kulihat Linda tersenyum dengan wajah puas.
Segera kuarahkan bibrku melumat putingnya yang keras dan kemerahan.
Meskipun sudah melahirkan dan menyusui dua anak, payudara Linda sangat
terawat, kencang. Dan putingnya masih berwwarna kemerahan.
Siapa
lelaki yang tahan melihat warna putting seperti itu, apalgi sekarang
puting merah itu benar-benar masih keras dan mengacung meski pemiliknya
barusan menggapai orgasme.“Shhh…Dreeewwww…iihhhh…geli….” Lnda
menggelinjang saat kuserbu putingnya. Aku tidak mempedulikan
rintihannya. Kulumat putingnya dengan ganas sehingga badan Linda mulai
mengejang lagi.
“Acchhh….Andreww….sayaaaannggg…”Linda merintih. “Terus sayang…iss…ssseeeppp…pentil…kuhh…oohhhhh……”
Tanpa
aba-aba, segera kusorongkan tongkolku yang memang sudah mengeras
seperti kayu ke memiaw Linda.
Blessss…….“Ahhhhkkk…..mmmmppppfff…..ooooooggggghhhh….”pantat Linda
tersentak kedepan, seiring dengan menancapnya tongkolku di mekinya.
Kutekan tongkolku makin dalam dan kuhentikan sejenak disana. Terasa
sekali memiaw Linda berkedut-kedut, walaupun tergolong super becek.“Ayo,
nDrew…..gocek tongkol kamuh….akk….kkuuuu….udah
mau…keluarrrrr…laggiiiihhh…”Linda merintih memohon.
Segera kugocek
tongkolku dengan ganas. “crep.crep…cplakkk….cplaakkkk…cplaakkkk….” suar
gesekan tongkolku dengan memiaw Linda yang sudah basah kuyup nyaring
terdengar.
Tak lupa kulumat bibirnya yang ranum, dan tanganku
menggerayang memilin menikmati payudara dan putingnya.Sesaat kemudian
kulihat mata Lnda terbalik, Cuma terlihat putihnya. Kakinya dilipat
mengapit pinggul dan pantatku. Tangannya memeluk ubuhku erat.
“AN…DREEWWWW…….OOOOGGGHHHH.”
Linda menjerit keras dan sekejap terdiam. Tubuhnya bergetar hebat.
Terasa di tongkolku denyutan memiaw Linda…sangat kuat. Berdenyut-denyut,
seolah hendak memijit dan memaksa spermaku untuk segera mengguyur
menyiram memenya yang luar biasa becek.
Makin kuat kocokan tongkolku didalam memiaw Linda, makin kencang pula pelukannya.
Nafas
Linda tertahan, seolah tidka ingin kehilangan moment-moment indah
menggapai puncak kenikmatan.Karena denyutan memiaw Linda yang membuatku
nikmat, ditambah rasa hangat karena uyuran lendir memiawnya, aku pun tak
tahan. Ditambah ekspresi wajahnya yangmemandang wajahku dengan mata
sayu namun tersirat kepuasan yang maat sangat.
“Ayo nDrew…keluarin
pejuh kamu…keluarin dimemiawku….”Linda memohon.“Kamu gak papa aku
tumpahin pejuh di rahim kamu?”tanyaku sambil terengah-engah.“No problem
honey…aku safe kok….”sahut Linda. “C’mon honey..shot your sperm
inside…c’mon honey….”
LIN……LINDAAAA…..LINDAAAAAAAA….ARGGGGGGHHHHH…”aku
merasakan pejuhku mendesak. Kupercepat kocokanku, dan Linda juga
mengencangkan otot memiawnya, berharap agar aku cepet muncrat.
AAACCHHHHHHH………..”
Crrrrrooooooooootttt…..crrrrooooooooottttt..crrrroooooottttt…..tak
kurang dari tujuh kali semprotan pejuhku.
Banyak sekali pejuh yang
kusemprotkan ke rahim Linda, sampai-sampai ia tersentak. Kubenamkan
dalam-dalam tongkolku, hingga terasa kepalaku speerti memasuki liang
kedua.Ah….ternyata tongkolku bisa menembus mulut rahimnya. Berarti
pejuhku langsung menggempur rahimnya.Ohhh…nDrreeeww…enak sayang….nikmat,
sayaaannggg…offffffghhhh……” Linda merintih lagi. “Uggghhh…hangat sekali
pejuh kamu, Ndrew…” ucap Linda.Setelah beristirahat sejenak dengan
menancapkan tongkolku dalam-dalam, secara mendadak kucabu
tongkolku.“Plllookkkkk….”
Kupandangi memiaw Linda yang masih
membengkak dan merah denganlubang menganga. Linda segera mengubah posisi
duduknya dan…ceeerrrrrr……pejuhku meleleh. Segera saja jemari Linda
meraih dan mengorek bibir memiawnya, menjaga agar pejuhku tidak tumpah
kesofa. Akibatnya, telapak tangan Linda belepotan penuh dengan pejuhku
yang telah bercampur lendir memiawnya.
Dengan pejuh di telapak
tangan kanannya, Linda menggunakan jari tangan kirinya,mengorek memiawny
untuk membersihkan memiawnya dari sisa pejuhku.“Brani kam telen lagi?”
tantangku.“Idih…syapa takut….”Linda balas menantangku. “Nih liat
ya….”Clep…dijilatnya telapak tangan yang penuh
pejuhku…“MMmmmm….slrrpppp….glek….aachhhh….” Linda nampak puas menikmati
pejuh ditangannya.“Hari ini kenyang sekali aku…sarapan pejuh kamu
duakali..hihihihi…”Linda tertawa geli.“Tuh…masih ada sisanya ditangan.
Mbelum
bersih.” Sahutku.“Tenang, nDrew..sisanya buat…ini.” Sambil berkata
begitu, Linda mengambil sebagian pejuhku dan mengusapkannya
diwajahnya.“Bagus lho buat wajah…biar tetep mulus…”sahut Linda sambil
mengerling genit.“Astagaaaa….kamu tuh, Lin…diem-diem ternyata…”kataku
terkejut.“Kenapa…? Kaget ya?”“Diem-diem, muka alim..tapi kalo urusan
birahi liar juga ya..”“Ya iyalaaahhh..hare gene, Ndrew…orang enak kok
ditolak.”
”Tau gitu tadi aku semprot di uka kamu aja ya..”
sesalku“Iya juga sih..sebenernya aku pengen kamu semprot. Cuman aku dah
gak bisa ngomong lagi…nahan enak sih..lagian aku pengen ngerasain
semprotan pejuh kamu di memiawku.” Linda tersenyum“Eh,
Ndrew…ssstttt…coba liat tuh…jailin yuk…..”ajak Linda
Ya ampuuunnnn…aku lupa bahwa aktivitasku tengah diamat Rika.
Segera
kulirik Rika, yang ternyata tanpa kami sadari tengah beraktivitas
sendiri. Tangannya menggosok-nggosok sapndexnya, yang mulai membasah.
Kulihat lekukan cameltoenya makinbesar, lebih besar dari yang kulihat
diruang tamu. Pertanda bahwa Rika juga telah dilanda birahi.
Linda
mencolek tanganku, rupanya ia ingin mengerjai Rika. Aku setuju. Sambil
berjingkat, aku dan Linda menghampiri Rika. Segera tangan Linda yang
masih ada sisa pejuhku dioleskan kemuka dan bibir
Rika.“MMppphhhh…..fffggghhh…..” Rika sontak terkejut dan menghentikan
aktivitasnya. “apaan nih…kok kayak bau pejuh…?”“Udahlah Rik….aku tau
kamu juga ikutan horny, ngeliat aku dient*t sama mas Andrew.” Linda
tersenyum-senyum genit.“AH…aku…eeehh….anuu….” Rika gelagapan kehabisan
kata-kata.“Rik…gkalo kamu juga horny, gak papa kok…aku masih kuat.”
Tantangku. “Tuh, kamu liat. kontolku masih bisa bangun.”Ya, walaupun
sudah menyemprotkan amunisinya dua kali permainan, kontolku mash berdiri
walaupun tak sekeras waktu ngent*tin Linda.
Malahan sekarang
kontolku berdenyut dan mengangguk-angguk, seolah menyetujui usulku dan
Linda.“Tuhhh, Rik. kontolku manggutmanggut.”sahutku.“Tapi nanti kalo
Indah pulang gimana?” tanya Rika.“Don’t worry, honey. Kalo memang
kepergok, nanti aku bantu jelasin ke Indah.” Hibur Linda. “Soalnya,
dulu-dulu aku pernah becandain Indah, gimana kalo sekali-sekali aku
minjem tongkol suaminya.”“Trus, Indah bilang apa?” Rika
penasaran.“Mmmm.dia sih gak bilang iya tapi juga gak bilang
enggak.”jawab Linda. “Dia cuman ngomong, ya kalo kamu gak malu sama
Andrew, terserah kamu.
Tapi kalo Andrew ketagihan, resiko tanggung
sendiri lho. Gitu kata Indah.”“Oooo…..” Rika terlongong mendengar
penjelasan Linda. Aku pun terperangah. Jadi……ternyata…..????
jangan-jangan mereka berdua memang sengaja kesini…atas suruhan Indah….
Gak
pake lama segera kulumat bibir Rika yang
mungil.“Mmmpphhh…mmppfff……..aaahhhh…”Rika mendesah….”Andrewww…puasin aku
sayang……guyur aku dengan pejuhmu kayak Linda tadi….oooccchhhhh…..”Aku
terus melumat bibirnya..lehernya yang jenjang dan mulus…kujilat pula
telinganya yang membuat Rika merinding dan tersengal-sengal.
Ternyata salah satu titik rangsangannya adala teling.Linda membantu melepaskan spandex Rika.
Dan…oouuuwww…pantesan
di selangkangan Rika terlihat seperti terbelah. Rupanya dia memakai
G-String yang segitiganya hanya mampu menutupi itilnya.
Selebihnya…terlihat bibir memeknya sudah membengkak kemerahan dan basah
kuyup oleh lendirnya. Kulihat memek Rika sama dengan Linda…bersih dari
bulu jembut, sehingga ha ini membuat kontolku langsung tegak mengeras
lagi.
Linda turut membantu Rika melepaskan G-String, kaos dan
Bhnya. Seolah Linda tak ingin Rika direpotkan oleh aktivitas lain yang
mengurangi kenikmatan bercinta.
“Ohhh…nDreeww,,,,sssshhhhh….hhhaaaaaarrrggghhh….mmmppphhhhh…..”Rika
merintih-rintih sambil mennggelengkan kepalanya saat bibirku turun ke
putingnya. Payudara Rika lebih kecil dari Linda, mungkin hanya 34B,
dibandingkan milik Linda yang 36C.
Putingnya berwarna coklat muda, tegak keras mengacung, seolah menantangku untuk segera melahapnya.
Dan…hap….kusedot
putting kiri, sementara tangan kananku meremas payudara sebelah kanan
dan memilin
putingnya.“Auuuccchhhh..Anddreewwww…ampunnnn…amppuuuuuunnnnn…..”Rika
berteriak menahan nikmat saat jari tangan kiriku menyusuri memiawnya.
Kumasukkan
jari tengahku sambil jempolku menggosok itil Rika yang sangat
keras.“Rik…kontol Andrew diusap dong…biar cepet keras…” ujar Linda.
Segera tanpa diperintah dua kali, Rika segera meraih kontolku, mengusap
dan mengocok bergantian.“Uffff…Rika sayaaanng…akhirnya kontolku kena
kamu yaaa…”aku merintih menahan nikmat.
Ternyata Rika sangat
terampil dalam urusan kocok mengocok, sehingga tak perlu waktu lama
kontolku sudah sekeras kayu lagi, mengkilat kemerahan.Tak sabar segera
kubalikkan tubuh Rika, sehingga posisinya sekarang nungging didepanku.
Lututnya bertumpu pada sofa panjang, sehingga punggungnya meliuk,
menambah sexy posisinya saat itu.
Dengan pantat membulat, tampak
bibir memek Rika merekah merah dan berkilat licin oleh cairan birahinya.
Tak tahan, kuserbu memek Rika, kujilat itilnya dan kukorek liangnya
dengan jari-jariku.
“Arggghhh…Andrew….oohhhh….nik..mat…sss…sseekkk..kali……say….yaannnghhh….”Rika menjerit sambil tersengal.
Napasnya
memburu.“Akk..kku…hammm..ppir sampai, honey…”Rika terus
merintih.Ah…ternyata Rika tak sanggupbertahan lebih lama lagi. Terasa
sekali dibibirku, suhu memek Rika makin panas, dan lendir cintanya
bertambah banyak mengalir.Segera saja kuarahkan batang kontolku yang
menunggu giliran, merojok memek Rika.
“Ugghhhh……aaacccgghhhhhh…Andreeeewwww………”pantat
Rika tersentak menerima hunjaman kontolku yang begitu tiba-tiba.Nikmat
sekali memek Rika. Meskipun sama-sama becek dan mampu berdenyut, aku
merasakan sensasi lain dibandingkan memek Linda.Makin lama makin terasa
memek Rika berdenyut-denyut.
Tak ada suara yang keluar dari bibir
Rika, kecuali erangan dan rintihan. Kurasakan otot disekitar pantat dan
selangkangannya mengejang dan tiba-tia Rika menekan pantatku sambil
melolong….
“Ohhh….Andreeeewwww…..Ugghhhh…..”Nafas Rika tertahan, dan kupercepat hunjaman kontolku, seolah menyerbu memek Rika bertubi-tubi.
Ahh…..betapa
hangat lendir birahi yang mengalir, bahkan sampai meleleh membasahi
pahaku dan paha Rika.Rika tetap menggoyang-goyangkan pantatnya, sehingga
membuatku makin bernafsu menggocek kontolku dalam memeknya yang becek
namun sempit.
“C’mon honey…shot your sperm inside my mouth….,”Rika
menoleh dan menatapku dengan mata sayu seolah memohon agar kusemprotkan
spermaku dimulutnya. “Ohhhhh….aaaawwwgghhh….Rikaaaaa…memek kamu kok
ennnnaaakk bangethhh sssssiiiccchhh….,
”aku menceracau sambil
terus memaju mundurkan pantatku “Ngeliat pantat kamu yang bulet dan
putih…eeegghhhh….bikinnhh….aku pengen ngecrot. aaarrrrggghhh…rikaa”aku
berteriak keras sambil mencabut tongkolku.
Serta merta Rika meraih kontolku, mengocoknya sambil menghisap kepala dan batangnya.
“C’mon…ayo
Ndrew…keluarin pejuhmu…..”“Aku pengen ngerasain pejuh kamu….”Linda pun
tak tinggal diam. Ia berbaring telentang dibawahku dan menjilat
perineumku, seolah tau bahwa itu adalah daerah “mati”ku. Ya, aku paling
gak tahan kalo bijiku dijilat. gila kamu lin..nikmat bangett”“Aku gak
tahan, Rikaaa…Lindaa….sayangku cintaku…..”
Dan croottt….crroooootttt…..“Haeeppphh…hhhmmmppphhhhh” suara dari mulut Rika.
Tampak dia gelagapan menerima semburan spermaku, tak kurang dari 5semburan kencang dan banyak…
“Aaaahhh…..ooouuffhh….auuww…ooouuww…udah
Rik…udah…udah…jangan diisep teruss…gelllliiii…..”aku meringis kegelian
karena Rika tetep mengisap tongkolku, seolah tak rela kalo pejuhku tak
keluar tuntas. Seolah ingin menikmati pejuhku hingga tetes terakhir.
“Hmmm…udah
puas kamu Rik?” tanya Linda sambil bibirnya mengecap-ngecap pejuhku
yang menetes ke mukanya.“Ahh…gila juga si Andrew ya…”sahut Rika.
“memiawku rasanya penuh banget. Mana kontol dia panjang lagi.
Berasa
mentok di rahimku kayaknya.”“Liang kamu gak dalem sih Rik,” timpalku.
“Tapi asyik kok rasanya. Ternyata memiaw kalian sama2 gak dalem
ya…”“Thanks banget ya buat kamu berdua, udah mau bantuin aku,”ucapku.“No
problem, dear Andrew,” sahut Rika dan Linda hampir
bersamaan.“Gimanapun, kamu kan suami sahabatku, boleh dong kalo saling
bantu…”sahut Rika.
Kami pun bercanda sejenak sekedar melepaskan
lelah. Dan sambil masih tetap bertelanjang, kupersilakan Rika dan Linda
ke ruang makan untuk sekedar minum minuman segar. Kulirik, jam
menunjukkan waktu pukul 11.37 siang, pertanda tak lama lagi istriku dan
anak-anak akan segera datang. Mereka berdua pun segera membersihkan diri
dari sisa-sisa lendir dan sperma yang membasahi memek maupun wajah
mereka.
“Ok Ndrew…aku pamit dulu ya…,”Rika pamit sambil mengecup
bibirku. “Daaa, sayang…”“Mmmuuaachh…,”Linda memagut bibirku lama, seolah
tak mau kehilangan momen yang sangat dahsyat. “Bye, Ndrew…,”Linda juga
berpamitan. “Salam buat Indah ya…tapi jangan bilang lho, kalo kamu habis
bagi-bagi pejuh…xixixi..” Rika dan Linda cekikikan sambil berjalan
keluar.“Ok, hon…don’t worry…thanks ya…”sahutku sambil melambaikan tangan
dan mengantar mereka ke pagar.
Ah, betapa bahagianya aku,
ternyata dua sahabat istriku tak keberatan olah sex denganku yang selama
ini hanya khayalanku, kini telah menjadi kenyataan.Thanks buat Rika dan
Linda…kuharap kalian gak bosen, karena akupun tak akan pernah bosan
menikmati tubuhmu.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.nusacash.co
NAGAQQ | AGEN BANDARQ | BANDARQ ONLINE | ADUQ ONLINE | DOMINOQQ TERBAIK
ReplyDeleteYang Merupakan Agen Bandarq, Domino 99, Dan Bandar Poker Online Terpercaya di asia hadir untuk anda semua dengan permainan permainan menarik dan bonus menarik untuk anda semua
Bonus yang diberikan NagaQQ :
* Bonus rollingan 0.5%,setiap senin di bagikannya
* Bonus Refferal 10% + 10%,seumur hidup
* Bonus Jackpot, yang dapat anda dapatkan dengan mudah
* Minimal Depo 15.000
* Minimal WD 20.000
Memegang Gelar atau title sebagai AGEN BANDARQ Terbaik di masanya
Games Yang di Hadirkan NagaQQ :
* Poker Online
* BandarQ
* Domino99
* Bandar Poker
* Bandar66(NEW GAMES)
Info Lebih lanjut Kunjungi :
Website : NAGAQQ
WHATSAPP : +855967014811
Line : Cs_nagaQQ
TELEGRAM :+855967014811
BACA JUGA BLOGSPORT KAMI YANG LAIN:
berita nagaqq/
agen bandarq terpercaya/
Kemenangan NagaQQ/